Peningkatan throughput dunia membawa tantangan besar bagi terminal dan depo
peti kemas khususnya dalam aspek pengelolaan peti kemas di ruang penyimpanan
yang terbatas. Salah satu tantangan utama yaitu penumpukan peti kemas dari
berbagai perusahaan dengan jadwal pengambilan yang tidak seragam yang
menghambat proses penyusunan, pengambilan, dan pemindahan peti kemas. Peti
kemas yang hendak diambil sering berada di tengah tumpukan sehingga
membutuhkan waktu dan usaha ekstra untuk mengaksesnya. Operasi pemindahan
peti kemas sangat mahal sehingga penting untuk meminimasi jumlah pemindahan
yang dilakukan. Oleh karena itu, optimalisasi relokasi peti kemas sangat
dibutuhkan untuk memperbaiki sistem tersebut. Penjadwalan janji temu truk
(TAS) dan relokasi peti kemas (RBRP) merupakan dua masalah utama dalam
manajemen operasional di lapangan penumpukan peti kemas.
Penelitian ini mengusulkan model optimasi yang mengintegrasikan Truck
Appointment Scheduling (TAS) dengan Restricted Block Relocation Problem
(RBRP). Model yang diusulan dikembangkan dengan mempertimbangkan
kendala-kendala yang belum dipertimbangkan sebelumnya seperti kapasitas
maksimum tumpukan yang diperbolehkan, pencegah pergerakan redundan,
pengisian slot kosong yang tepat, mempertimbangkan perbedaan prioritas
pengambilan dalam kondisi nyata. Penelitian ini mengusulan pendekatan yang
berbeda yaitu penyelesaian secara simultan dan sequential. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengoptimalkan kedua masalah tersebut untuk meminimasi
jumlah relokasi peti kemas yang dibutuhkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah integer programming yang
memungkinkan pengoptimalan jadwal kedatangan truk dan pergerakan peti kemas
dalam satu model terkoordinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi
TAS dan RBRP secara simultan memberikan hasil yang lebih optimal dan stabil
dibandingkan dengan pendekatan yang mengoptimalkan keduanya secara terpisah
dalam jumlah relokasi yang dibutuhkan. Pertimbangan prioritas peti kemas dapat
iii
membantu pengelolaan relokasi peti kemas tanpa mempengaruhi hasil dari jumlah
relokasi, hasil jumlah relokasi akan berpengaruh pada metode pendekatan
penyelesaian yang diterapkan.
Perpustakaan Digital ITB