digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembalut wanita merupakan kebutuhan utama saat siklus menstruasi yang umumnya terjadi setiap bulan. Pembalut wanita sekali pakai menjadi pilihan utama masyarakat dikarenakan penggunaannya yang praktis dan harga yang terjangkau. Padatnya jumlah penduduk di Kota Administrasi Jakarta Selatan menunjukkan tingginya kebutuhan akan pembalut sekali pakai di kalangan penduduk wanita. Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk menentukan jumlah perkiraan sampah pembalut setiap tahunnya yang dihasilkan oleh penduduk perempuan berusia di atas 15 tahun di Kota Administrasi Jakarta. Perhitungan jumlah timbulan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada 400 penduduk perempuan berusia di atas 15 tahun Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan kriteria masih mengalami periode menstruasi. Selain menghitung perkiraan timbulan sampah pembalut, kuesioner juga bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku masyarakat dalam menangani sampah pembalut sekali pakai, mulai dari tahapan pembuangan hingga tempat pembuangan sampah pembalut. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis dan pengolahan data untuk mengidentifikasi jumlah timbulam, aliran material sampah pembalut, dan kondisi awal penanganan sampah pembalut berdasarkan perilaku responden. Hasil analisis yang diperoleh digunakan sebagai landasan dasar dalam merekomendasikan pengelolaan sampah pembalut yang terdiri dari upaya pengurangan dan penanganan sampah pembalut. Berdasarkan hasil survei, pengguna pembalut sekali pakai di Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah sebanyak 97% dari jumlah penduduk perempuan berusia di atas 15 atau setara dengan 839.505 penduduk. Hasil perhitungan jumlah sampah pembalut yang dihasilkan oleh setiap penduduk perempuan di Kota Administrasi Jakarta Selatan setiap tahunnya adalah sebanyak 358 pembalut/orang/tahun. Maka dari itu, jumlah timbulan sampah pembalut yang dihasilkan oleh penduduk perempuan berusia di atas 15 tahun di Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah sebanyak 300.542.765 pembalut/tahun.