digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangunan infrastruktur perkotaan terutama yang berkaitan dengan penanganan persampahan sudah merupakan kebutuhan mendesak dalam rangka upaya pencegahan pencemaran lingkungan. Sampai saat ini masalah sampah masih merupakan masalah yang sangat sulit untuk ditanggulangi, terutama berkaitan dengan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) yang sebagian besar masih dilakukan secara open dumping, dan kelemahan dalam pengoperasiannya memiliki tendensi yang kuat terhadap pencemaran lingkungan bahkan mengganggu kesehatan dan keselamatan manusia. TPPAS Legok Nangka merupakan TPA Regional Timur yang dihasilkan dari konsep GBWMC (Greater Bandung Waste Management Corporation) yang terdiri dari 5 daerah pelayanan yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut. Berdasarkan data perhitungan, jumlah timbulan sampah tercampur yang akan masuk ke TPPAS Legok Nangka sebesar 1220,7 ton/hari. Tentunya jika sampah tersebut langsung mengalami proses landfill tidak baik adanya. Dengan begitu, pembangunan Materials Recovery Facility (MRF) diharapkan dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang akan di landfill. MRF yang dirancang merupakan MRF tipe semi-mekanis dan direncanakan beroperasi sampai tahun 2030. Pada akhirnya sampah yang dapat di daur ulang dan masih memiliki nilai jual dan ekonomi akan dipilah sesuai jenisnya. Sampah organik yang dihasilkan akan dilanjutkan ke Pusat Olah Organik, dan sampah B3 akan dilanjutkan ke pihak ketiga pengelola limbah B3.