digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bisnis penambangan batu bara merupakan bisnis padat biaya. Bisnis ini terpapar risiko dan ketidakpastian sepanjang siklus proyek yang panjang. Sebagai bagian dari bisnis perdagangan komoditas dengan cakupan bisnis berskala global, bisnis ini sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar yang intens dan perubahan kondisi makroekonomi yang tidak menentu. Dari sisi internal, efektivitas pengelolaan operasional menjadi kunci keberlangsungan dan kestabilan bisnis. Di tengah ketidakpastian lingkungan bisnis dan catatan negatif pengendalian proyek pada periode 2018-2020, mengalami kinerja biaya yang melebih rencana dan hilangnya peluang pendapatan, PT XYZ berencana membuka proyek penambangan baru pada tahun 2021 dengan target produksi batubara sebesar 16,4 juta ton selama empat tahun. Rencana ini bagian dari strategi perusahaan dalam menjaga kapasitas produksi dan profil penambangan berbiaya rendah. Proyek ini membutuhkan belanja modal sebesar US $ 71,8 juta yang dialokasikan proporsional PT XYZ dan kontraktor pertambangan mengacu pada alokasi ruang lingkup kontrak kerja. Kepastian proyeksi keuangan dan stabilitas proyek di tengah kondisi bisnis yang tidak menentu menjadi hal yang penting dan menjadi tujuan penelitian ini. Sinergi capital budgeting, analisa skenario-sensitivitas, dan manajemen risiko diharapkan menjadi metode yang komprehensif untuk memberikan solusi berkelanjutan untuk tantangan yang dihadapi PT XYZ. Berdasarkan penelitian ini, proyek yang direncanakan layak secara finansial dengan menghasilkan NPV sebesar US $ 14,65 juta dengan IRR 68% dan PBP 1,63 tahun. Namun demikian, proyek tersebut juga memiliki rentang output NPV berkisar dari kerugian US $ 39,87 juta hingga keuntungan US $ 74,99 juta, menggambarkan kisaran yang wajar dari kondisi ketidakpastian tersebut. Perusahaan juga dinilai memiliki mekanisme yang tidak efektif dalam mengelola faktor-faktor pendorong bisnis utama (fluktuasi harga batubara, pencapaian rasio pengupasan tambang, faktor produksi, perubahan harga jasa penambangan, dan kinerja produktivitas). Hasil penelitan menunjukkan bahwa penguatan pemahaman risiko dalam meninjau dan meningkatkan pengendalian proyek dengan berfokus pada peningkatan efektivitas kontrak sebagai alat jangka panjang dapat mengurangi paparan risiko pada bisnis.