Bisnis penambangan batu bara merupakan bisnis padat biaya. Bisnis ini terpapar risiko dan
ketidakpastian sepanjang siklus proyek yang panjang. Sebagai bagian dari bisnis perdagangan
komoditas dengan cakupan bisnis berskala global, bisnis ini sangat dipengaruhi oleh fluktuasi
harga pasar yang intens dan perubahan kondisi makroekonomi yang tidak menentu. Dari sisi
internal, efektivitas pengelolaan operasional menjadi kunci keberlangsungan dan kestabilan
bisnis.
Di tengah ketidakpastian lingkungan bisnis dan catatan negatif pengendalian proyek pada
periode 2018-2020, mengalami kinerja biaya yang melebih rencana dan hilangnya peluang
pendapatan, PT XYZ berencana membuka proyek penambangan baru pada tahun 2021 dengan
target produksi batubara sebesar 16,4 juta ton selama empat tahun. Rencana ini bagian dari
strategi perusahaan dalam menjaga kapasitas produksi dan profil penambangan berbiaya
rendah. Proyek ini membutuhkan belanja modal sebesar US $ 71,8 juta yang dialokasikan
proporsional PT XYZ dan kontraktor pertambangan mengacu pada alokasi ruang lingkup
kontrak kerja. Kepastian proyeksi keuangan dan stabilitas proyek di tengah kondisi bisnis yang
tidak menentu menjadi hal yang penting dan menjadi tujuan penelitian ini. Sinergi capital
budgeting, analisa skenario-sensitivitas, dan manajemen risiko diharapkan menjadi metode
yang komprehensif untuk memberikan solusi berkelanjutan untuk tantangan yang dihadapi PT
XYZ.
Berdasarkan penelitian ini, proyek yang direncanakan layak secara finansial dengan
menghasilkan NPV sebesar US $ 14,65 juta dengan IRR 68% dan PBP 1,63 tahun. Namun
demikian, proyek tersebut juga memiliki rentang output NPV berkisar dari kerugian US $ 39,87
juta hingga keuntungan US $ 74,99 juta, menggambarkan kisaran yang wajar dari kondisi
ketidakpastian tersebut. Perusahaan juga dinilai memiliki mekanisme yang tidak efektif dalam
mengelola faktor-faktor pendorong bisnis utama (fluktuasi harga batubara, pencapaian rasio
pengupasan tambang, faktor produksi, perubahan harga jasa penambangan, dan kinerja
produktivitas). Hasil penelitan menunjukkan bahwa penguatan pemahaman risiko dalam
meninjau dan meningkatkan pengendalian proyek dengan berfokus pada peningkatan
efektivitas kontrak sebagai alat jangka panjang dapat mengurangi paparan risiko pada bisnis.