Bahasa isyarat merupakan alat komunikasi bagi kaum disabilitas tunarungu dan tunawicara.
Pada kenyataan saat ini, kaum disabilitas tunarungu dan tunawicara kesulitan untuk melakukan
sosialisasi dengan individu lain dikarenakan terjadi kesenjangan jumlah antara yang menguasai
bahasa isyarat dengan yang tidak menguasai bahasa isyarat. Menurut data WHO (2020),
terdapat 6% penduduk dunia merupakan kaum disabilitas tunarungu dan tunawicara tetapi
menurut data ethnologue (2019) menyebutkan bahwa hanya 0.13 % penduduk dunia yang
menguasai bahasa isyarat. Salah satu media pembelajaran bahasa isyarat sudah ada namun
desain interaksi yang dibuat belum dibuat sesuai keinginan pengguna. Berdasarkan hal
tersebut, dibuatlah tugas akhir ini diharapkan dapat menghasilkan desain interaksi aplikasi
platform mobile yang dapat memudahkan pengguna mempelajari bahasa isyarat. Hasil tugas
akhir ini adalah high-fidelity prototype. Pendekatan desain interaksi yang digunakan adalah
user-centered design (UCD) dengan memusatkan pengguna sebagai pemutus keputusan
desain. Pendekatan ini diambil karena desain interaksi ini menitikberatkan kepada pengguna.
Berdasarkan hasil analisis, usability goals yang dicapai adalah effective to use dan user
experience goals yang dicapai adalah helpful, enjoyable dan motivating. Berdasarkan hasil
pengujian yang dilakukan, usability goals dan user experience goals sudah tercapai. Hasil
pengujian tersebut dilakukan dengan cara melakukan analisis Single Easy Question (SEQ),
System Usability of Scale (SUS), completion rate, dan Intrinsic Motivation Inventory (IMI).
Perpustakaan Digital ITB