digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota dan Kabupaten Bekasi merupakan contoh dari daerah yang sedang berkembang dan memiliki visi sebagai daerah ramah lingkungan, namun juga mempunyai ancaman akan berkembangnya kemunduran ekologi termasuk di dalamnya pencemaran udara. Hal ini mungkin terjadi jika tidak ada kesatuan pengaturan perencanaan dari pemerintahnya dalam rangka pengembangan sarana dan prasarana fisik kota, serta pembinaan wilayah daerahnya. Salah satu metode pencegahan kemunduran ekologi yang tepat adalah melalui pengendalian pencemaran udara berbasis inventarisasi emisi mengingat Kota dan Kabupaten Bekasi memiliki sektor bisnis yang cukup banyak. Adapun polutan yang menjadi fokus adalah polutan primer dan umum seperti CO, SO2, NOx, PM2,5, dan PM10 yang berasal dari empat sektor paling berpengaruh pula yaitu sektor industri, transportasi, penggunaan energi rumah tangga, serta pembangkit listrik. Metode yang digunakan dalam inventarisasi ini bersifat top-down dengan menggunakan data konsumsi bahan bakar pada tiap sektor dari tahun 2015-2019 di Kota dan Kabupaten Bekasi. Adapun dalam penyajian data digunakan gridding secara SIG ukuran 2 km x 2 km untuk mendistribusikan hasil beban emisi. Dalam inventarisasi ini juga digunakan faktor emisi dari Guidelines for Emission Inventory of East Asia 2011 serta EMEP/EEA 2016. Hasil akhir dari inventarisasi dari tahun 2015-2019 menunjukkan bahwa sektor transportasi menjadi kontributor utama untuk polutan CO rata-rata sebesar 96,8% (65694,28 ton/tahun), NOx rata-rata sebesar 77,49% (12190,39 ton/tahun), serta PM2,5 dan PM10 rata-rata sebesar 73,12% dan 71,49% (199,8 ton/tahun untuk keduanya). Sedangkan, sektor pembangkit menjadi kontributor utama untuk polutan SO2 rata-rata sebesar 50,77% (48,96 ton/tahun). Dengan mengetahui key source category maka kita dapat lebih berfokus untuk mengendalikan pencemaran di sektor tersebut. Hasil akhir dari distribusi spasial ini menunjukkan daerah yang memiliki aktivitas tinggi (industri, kendaraan, penduduk padat) menghasilkan emisi yang lebih besar. Pada daerah Kota Bekasi sebagian besar emisi berada pada daerah Kecamatan Bekasi Selatan dan Bekasi Timur sedangkan untuk Kabupaten Bekasi adalah Kecamatan Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, dan Cikarang Timur.