Mobilitas manusia yang semakin tinggi menjadikan sepeda motor sebagai salah satu alat transportasi yang sangat diminati oleh masyarakat pada umumnya. Saat ini, jenis sepeda motor yang banyak digemari ialah sepeda motor skutik dikarenakan pemakaiannya yang relatif lebih mudah dan praktis. Namun, jumlah sepeda motor yang semakin banyak justru membuat semakin tingginya ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil. Padahal, pembakaran bahan bakar fosil memberikan dampak negatif bagi lingkungan dikarenakan emisi gas buang dari kendaraan bermotor itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan bahan bakar alternatif untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Pencampuran bensin dengan etanol dan metanol merupakan salah satu cara yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan emisi gas buang dari kendaraan bermotor. Etanol yang mahal dan biasanya bersumber dari makanan pokok membuat banyak orang ingin beralih ke metanol yang cenderung lebih murah. Namun, metanol dapat mengalami pemisahan fasa apabila dicampur dengan bensin sehingga dibutuhkan pelarut/kosolven tambahan agar metanol dapat tercampur dengan baik. Kosolven yang dipakai dalam hal ini adalah etanol.
Pada penelitian ini, dilakukan pengujian terhadap prestasi dan emisi dengan berbagai campuran yang berbeda-beda menggunakan siklus ECE15. Hasil yang diperoleh adalah adanya kenaikan konsumsi bahan bakar seiring bertambahnya konsentrasi alkohol pada bahan bakar. Sementara untuk emisi gas buang CO, HC, NOx mengalami penurunan hingga 29,5%, 37% dan 39,46% dibandingkan bensin murni. Sementara emisi CO2 naik hingga 4,02%. Hasil penilaian yang telah dilakukan diperoleh bahwa bahan bakar yang terbaik ialah bahan bakar berjenis A10.
Perpustakaan Digital ITB