ABSTRAK Abednego Andries
PUBLIC Alice Diniarti COVER Abednego Andries
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 9 Abednego Andries
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Abednego Andries
PUBLIC Alice Diniarti
Kemajuan peradaban manusia erat kaitannya dengan pengembangan teknologi
dalam bidang energi minyak dan gas bumi yang sangat pesat. Sumber migas yang
semakin menepis menyebabkan kegiatan eksplorasi cadangan energi fosil beralih
ke arah lepas pantai sehingga membutuhkan struktur subsea pipeline. Proses desain
pipa pada tahapan detail engineering yang dilakukan dimulai dengan perancangan
dasar tebal dinding baja pipa. Perancangan pipeline wall thickness dihitung
berdasarkan standard desain DNV-OS-F101. Dinding pipa didesain agar tahan
terhadap kegagalan akibat tekanan internal berlebih, local buckling, dan
perambatan kegagalan akibat tekuk. Tahapan selanjutnya adalah analisis pipeline
on-bottom stability yang diperhitungkan menggunakan standard DNV-RP-E305.
Jika berat baja pipa tidak cukup untuk menjaga pipa agar tetap diam, maka
penggunaan concrete coating diperlukan guna menambah berat pipa agar mencapai
berat minimum pipa sesuai analisis yang dilakukan. Analisis instalasi pipa
dilakukan menggunakan software OFFPIPE. Analisis ini bertujuan untuk
menentukan konfigurasi komponen lay barge instalasi yang sesuai dengan
ketentuan kuat tegang material tebal dinding pipa agar tidak mengalami leleh
(yield). Kemudian dilakukan desain panjang free span pipa yang diizinkan saat
berada di atas dasar laut. Pipa bawah laut yang digelar, tidak sepenuhnya tersandar
di dasar laut karena kontur batimetri dasar laut yang tidak rata sehingga
menyebabkan pipa mengalami bentangan bebas akibat tidak tersanggah. Beban
gelombang yang dialami segmen pipa yang tidak tersanggah tersebut akan
mengakibatkan gerakan harmonik pada pipa. Analisis yang dilakukan adalah agar
frekuensi natural akibat gerakan harmonik pipa lebih kecil dari frekuensi natural
material pipa. Tahap berikutnya adalah analisis thermal end expansion yang terjadi
pada pipa. Pipa yang sedang beroperasi pada temperatur dan suhu tinggi
mengakibatkan material struktur pipa mengalami pertambahan panjang.
Perhitungan ini diperlukan untuk menentukan pertambahan panjang pipa yang
dapat digunakan untuk analisis tahap yang lebih lanjut mengenai tegangan yang
diterima pipa. Analisis potensi kegagalan lateral buckling menggunakan metode
Hobb. merupakan perhitungan yang dilakukan untuk menentukan potensi
terjadinya lateral buckling pada struktur pipa. Kegagalan tersebut umumnya
diakibatkan oleh kelebihan beban arah aksial akibat aliran fluida yang bertekanan
sangat tinggi. Proses desain dan analisis yang telah dilakukan menghasilkan desain
subsea pipeline yang memiliki diameter luar baja 6.625 in memiliki ketebalan
struktur baja sebesar 0.28 in, ketebalan lapisan concrete coating sebesar 36 mm dan
bentangan bebas maksimum yang diizinkan sebesar 25 m. Hasil analisis lanjutan
yang dilakukan menyatakan bahwa pipa yang telah didesain tidak berpotensi
mengalami kegagalan lateral buckling karena beban aksial tidak cukup besar untuk
memicu kegagalan.