Perpustakaan Digital ITB

PT Miltonia Warna Asia (PT MWA), yang berdiri sejak tahun 2019, adalah salah satu produsen katalog cat atau color card pertama di Indonesia. PT MWA memiliki beberapa klien yang merupakan perusahaan cat untuk dibuat katalog catnya oleh PT MWA. Dalam kegiatan operasionalnya, PT MWA memiliki masalah yaitu jumlah cacat yang dihasilkan cukup tinggi. Data produksi bulan September 2019 s.d. Januari 2020 menunjukkan terdapat 17.12% produk cacat untuk color card Decolith Tinting, 13.31% produk cacat untuk color card Decolith Woodstain, 13.86% untuk chip dari produk Decolith Tinting, dan 1.41% untuk chip dari produk Decolith Woodstain. Tingginya produk cacat ini membebankan perusahaan dari segi biaya yaitu 15% penyerapan biaya produksi dan 5% lebihan pada pembelian bahan baku. Hal ini membuat PT MWA merasa perlu adanya upaya perbaikan untuk mengatasi tingginya cacat produk color card. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk color card dengan mengurangi jumlah produk cacat tersebut. Penelitian ini menggunakan metodologi six sigma dengan tahap DMAIC (define-measure-analyze-improve-control) untuk produk color card. Tahap define merupakan tahap untuk menentukan objek penelitian, yaitu produk color card pada departemen produksi PT MWA. Selain itu, tahap ini juga mengidentifikasi bahwa terdapat 5 jenis cacat yaitu chip retak, lem tidak rata, hasil chipping meleset, tekstur chip kasar, dan chip retak. Tahap measure merupakan tahap untuk mengukur kondisi existing dari stabilitas dan kapabilitas proses, menggunakan peta kendali p dan kemudian diperoleh nilai sigma sebesar 2.56. Pada tahap analyze, dilakukan penentuan faktor dan subfaktor penyebab cacat untuk diselesaikan menggunakan metode delphi, lalu subfaktor diprioritaskan menggunakan metode failure mode and effect analysis (FMEA) dengan nilai RPN yang lebih besar dari 130. Tahap ini menghasilkan 5 subfaktor penyebab cacat yang menjadi prioritas untuk diselesaikan. Tahap improve merupakan tahap dilakukannya perumusan alternatif solusi menggunakan 5W+1H untuk kemudian dipilih oleh perusahaan. Terdapat 7 rancangan solusi yang diterima, yaitu 1) membuat lembar pengecekan filter spray, 2) memasang visual display untuk pengecekan hasil amplas, 3) mengganti gelas takar menjadi gelas takar khusus, 4) mengusulkan perbaikan prosedur pengecekan screening, 5) mengusulkan penggunaan lampu arsitek untuk mengecek hasil screening, 6) memasang visual display untuk setting mesin polar, dan 7) merancang alat bantu untuk setting mesin polar. Pada tahap control, dilakukan penyusunan timeline implementasi dan perbaikan SOP untuk mendukung proses implementasi solusi.