COVER Aulia Rahma
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Aulia Rahma
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aulia Rahma
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aulia Rahma
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aulia Rahma
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Aulia Rahma
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Fenomena kenaikan muka air laut dapat mengancam kondisi lingkungan, sosial, serta ekonomi di wilayah pesisir, terutama pada pulau kecil. Penelitian ini ditujukan untuk menghitung laju kenaikan muka air laut di perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pulau Panggang adalah salah satu pulau kecil yang padat penduduk dengan luas 15,7193 ha serta jumlah penduduk sebanyak 4388 jiwa pada tahun 2019. Penggunaan ruang daratan pulau ini diperuntukkan sebagai kawasan permukiman. Metode yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dengan menggunakan data satelit altimetri Jason-1, Jason-2, dan Jason-3 bulan Februari 2002 hingga September 2019, data model elevasi digital (DEM) dan data bangunan. Estimasi kenaikan muka air laut dihitung dari data SLA (Sea Level Anomaly) yang diekstrak dari data satelit altimetri. Dari perhitungan data altimetri selama 17 tahun, diperoleh nilai estimasi kenaikan muka air laut di perairan Pulau Panggang sebesar 4,39 mm/tahun. Setelah diintegrasikan dengan data DEM dan bangunan, Pulau Panggang mulai mengalami penggenangan yang berdampak pada bangunan pinggir pantai pada tahun ke 100. Analisis metode adaptasi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut dibagi menjadi dua, yaitu adaptasi struktural dan adaptasi nonstruktural. Upaya adaptasi struktural yang dapat dilakukan adalah pembangunan tanggul laut dan peninggian pondasi rumah, sedangkan upaya adaptasi nonstruktural yang dapat dilakukan adalah penyuluhan terkait bahaya kenaikan muka air laut yang diberikan pada masyarakat Pulau Panggang.
Perpustakaan Digital ITB