digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2020 TA Rizka Medina 1-Abstrak.pdf ]
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 tahun 2014, Metropolitan Cirebon Raya merupakan wilayah yang sedang dan akan terus berkembang di Provinsi Jawa Barat. Kebutuhan air minum akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang menyebabkan pengembangan SPAM harus dilakukan. Waduk Jatigede berpotensi sebagai sumber air baku SPAM Regional Metropolitan Cirebon Raya. Kriteria desain yang dipersyaratkan untuk alokasi air baku (DMI) adalah debit andalan 10-20 tahun kering, yaitu pada Waduk Jatigede berturut-turut sebesar 30,978 m3/detik dan 22,587 m3/detik. Ketersediaan ini memenuhi kebutuhan alokasi air minum yang direncanakan pada pengembangan SPAM (3,5 m3/detik). Kemudian berdasarkan kualitasnya, Waduk Jatigede juga sudah memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 untuk klasifikasi mutu air kelas satu. Waduk Jatigede merupakan waduk multiguna. Hal ini dibuktikan dengan kapasitas Waduk Jatigede didesain pada tahun basah dan optimal pada metode Fenomena Hurst dengan periode satu tahun. Pengelolaan waduk secara optimal diharapkan dapat dilakukan di Waduk Jatigede sehingga konstrain dan objektivitas dapat terpenuhi. Simulasi pola pengelolaan optimal Waduk Jatigede dengan model Diskrit Markov 5 (lima) kelas menghasilkan grafik dengan nilai korelasi antara lintasan pedoman dengan lintasan aktual sebesar 0,941. Simulasi dengan model Diskrit Markov ini terbukti konseptual karena menghasilkan nilai korelasi antara lintasan pedoman dengan lintasan aktual mendekati nilai satu, memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2010, serta memenuhi konstrain dan objektivitas waduk. Konfigurasi SPAM hulu yang direncanakan berupa intake terapung (ponton), pipa intake, dan sistem transmisi