digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bambang Wahyu Jatmiko
PUBLIC Irwan Sofiyan

Lapangan panas bumi Mataloko terletak di wilayah kabupaten Ngada, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. PT PLN (Persero) selaku pengembang WKP Mataloko, kedepannya akan melakukan pengembangan lapangan dengan melakukan pembangunan PLTP Mataloko unit 2 dan 3 sebesar 2x10 MW di tahun 2022 dan 2023, disamping usaha pengaktifan kembali PLTP Mataloko 1x1,5 MW. Sehubungan dengan rencana tersebut pada akhir tahun 2019 telah dilakukan pengambilan data dan kajian geosains lanjutan pada area Mataloko. Secara umum hasil kajian menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan kajian sebelumnya. Karakteristik reservoir dan besarnya cadangan sebuah lapangan panas bumi harus ditentukan dengan tepat, dimana salah satu hal yang mendasari adalah analisa dan kajian geosains atas lapangan tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan update model numerik lapangan panas bumi Mataloko berdasarkan kajian dan data-data terbaru sehingga memungkinkan model mampu lebih mendekati kondisi riil lapangan. Model numerik ini diperlukan untuk menghitung cadangan energi lapangan dengan lebih tepat sehingga rencana pengembangan lapangan dapat dilaksanakan lebih tepat pula. Model numerik lapangan panas bumi Mataloko dibangun menggunakan kombinasi simulator TOUGH2 V.2 dan graphical interface software. Hasil kalibrasi model baik pada tahap natural state maupun production matching menunjukkan bahwa model lebih dapat menggambarkan kondisi reservoir lapangan panas bumi Mataloko dibandingkan model sebelumnya. Perhitungan cadangan lapangan dengan menggunakan metode perhitungan Placket-Burman Design menghasilkan nilai 25,7 MWe. Berdasarkan simulasi model, diperkirakan drilling target dari well targeting yang direncanakan oleh pengembang lebih mengarah ke area yang kurang produktif.