digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

transportasi produksi dengan tujuan untuk menghubungkan Ramp Down Central Level 450 ke cross cut menuju ke badan bijih nantinya. Jenis penyanggaan yang diterapkan pada lubang kemajuan berupa split set panjang 1,40 m, spasi 1,0x1,0 m2 square pattern pada atap dan setengah dari tinggi dinding, wiremesh tipe chain-link uk. 2,0x4,10 m2 dan steel strap (jarak per 2,0 m). Kehadiran bidang diskontinu dan pengaruh orientasi penggalian turut mempengaruhi kestabilan lubang bukaan. Metode empirik, metode analitik-numerik dan metode observasi sebagai pendekatan evaluasi stabilitas dan rancangan penyanggaan lubang bukaan. Berdasarkan sistim RMR89, kelas massa batuan untuk segmen 1 dan 2 termasuk kelas II (batuan bagus), dengan rata-rata RMR terkoreksi sebesar 74 sedangkan segmen 3 termasuk kelas III (batuan sedang) dengan RMR terkoreksi sebesar 58. Sistim Q memberikan hasil kualitas massa batuan “baik” dengan nilai Q sebesar 25. Hasil evaluasi berdasarkan data monitoring konvergen-meter lubang segmen 1 dan segmen 2 dalam kondisi stabil. Hasil evaluasi berdasarkan model numerik menggunakan UDEC v.02.1 dengan kondisi model desain yang diterapkan memiliki nilai perpindahan < 8 mm (segmen 2 dan segmen 3) dan kategori stabil. Adapun nilai strength factor dan faktor keamanan yang dihasilkan diatas 1,20 (kategori stabil dan relatif stabil). Desain penyanggaan yang diusulkan berupa pemasangan 7 buah split set diameter 39 mm, panjang 1,40 m , spasi 1,0 x 1,0 m2 dengan pola kotak memberikan kondisi yang masih stabil dan memakai wiremesh. Pola penyanggaan tim geoteknik pongkor memenuhi syarat keamanan.