transportasi produksi dengan tujuan untuk menghubungkan Ramp Down Central
Level 450 ke cross cut menuju ke badan bijih nantinya. Jenis penyanggaan yang
diterapkan pada lubang kemajuan berupa split set panjang 1,40 m, spasi 1,0x1,0
m2 square pattern pada atap dan setengah dari tinggi dinding, wiremesh tipe
chain-link uk. 2,0x4,10 m2 dan steel strap (jarak per 2,0 m). Kehadiran bidang
diskontinu dan pengaruh orientasi penggalian turut mempengaruhi kestabilan
lubang bukaan. Metode empirik, metode analitik-numerik dan metode observasi
sebagai pendekatan evaluasi stabilitas dan rancangan penyanggaan lubang bukaan.
Berdasarkan sistim RMR89, kelas massa batuan untuk segmen 1 dan 2 termasuk
kelas II (batuan bagus), dengan rata-rata RMR terkoreksi sebesar 74 sedangkan
segmen 3 termasuk kelas III (batuan sedang) dengan RMR terkoreksi sebesar 58.
Sistim Q memberikan hasil kualitas massa batuan “baik” dengan nilai Q sebesar
25. Hasil evaluasi berdasarkan data monitoring konvergen-meter lubang segmen 1
dan segmen 2 dalam kondisi stabil. Hasil evaluasi berdasarkan model numerik
menggunakan UDEC v.02.1 dengan kondisi model desain yang diterapkan
memiliki nilai perpindahan < 8 mm (segmen 2 dan segmen 3) dan kategori stabil.
Adapun nilai strength factor dan faktor keamanan yang dihasilkan diatas 1,20
(kategori stabil dan relatif stabil). Desain penyanggaan yang diusulkan berupa
pemasangan 7 buah split set diameter 39 mm, panjang 1,40 m , spasi 1,0 x 1,0 m2
dengan pola kotak memberikan kondisi yang masih stabil dan memakai wiremesh.
Pola penyanggaan tim geoteknik pongkor memenuhi syarat keamanan.