digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Denny Yatmadi
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

Sedimentasi yang terjadi di sungai bagian hilir dan bermuara ke teluk didominasi oleh sedimen kohesif berbutiran halus yang terbawa arus dari tengah ke hilir. Proses Density Induced Current di muara sungai dimana terjadi intrusi air laut, sedimen kohesif berbutiran halus tersebut akan mudah diikat / flocculation oleh air asin dan mengendap di beberapa bagian sungai. Penentuan kecepatan pengendapan adalah faktor penting dan sulit dalam studi karakteristik sedimentasi sungai dan muara. Tidak seperti pasir, kecepatan jatuh untuk tanah kohesif sangat dipengaruhi oleh salinitas. Selain salinitas, kecepatan jatuh sedimen perlu untuk memahami dan memprediksi transportasi sedimen di lingkungan muara dengan benar, sehingga diperlukan juga karakterisasi yang akurat dari kondisi tegangan geser dasar kritis sebagai awal timbulnya erosi. Adanya masalah yang cukup kompleks terkait sedimentasi di sungai-sungai Jakarta di daerah bagian hilir yang dipengaruhi oleh pasang surut, yaitu dominasi butiran halus yang sifatnya kohesif, proses Density Induced Current di muara, salinitas yang mempengaruhi kecepatan jatuh butiran dan proses flokulasi, geometri sungai yang rumit serta ada penurunan tanah yang berakibat terhadap pengendapan sedimen. Pengerukan merupakan salah satu cara untuk bisa menjaga agar tidak terjadi pengendapan sedimen di badan sungai dan agar sungai tetap berfungsi dengan baik, tetapi perlu dilakukan penelitian dampak pengerukan terhadap pola hidrodinamik dan pola sebaran sedimen kohesif yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak dari pengerukan sungai terhadap Density Induced Current, perubahan hidrodinamik, salinitas, konsentrasi sedimen dan pola pengendapan sedimen kohesif untuk sungai di Kanal Banjir Barat (KBB) Jakarta yang aliran sungainya tidak terhubung langsung dengan bagian hulu dan dipengaruhi oleh pasang surut dengan model numerik.. Lokasi penelitian ini adalah sungai Kanal Banjir Barat (KBB) di Jakarta yang dipengaruhi oleh pasang surut. Kalibrasi model menggunakan data pengamatan pasang surut aktual dilokasi studi selama 14 hari serta pengukuran kecepatan arus sesaat, sedangkan validasi dengan pengukuran konsentrasi sedimen di dua titik area lokasi studi. Sedangkan model numerik yang digunakan adalah Model 3D Non Orthogonal Boundary Fitted. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa pengerukan berpengaruh terhadap kondisi hidrodinamika perairan, merubah nilai Density Induced Current, konsentrasi sedimen meningkat, terjadi instrusi air laut serta adanya peningkatan deposisi sedimen di lokasi studi.