digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muh. Ilham Anggamulia
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

COVER MUH ILHAM.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB I PENDAULUAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB II TIN-PUS.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB III METODOLOGI.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

PUSTAKA Muh. Ilham Anggamulia
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Biomassa adalah isu sentral sebagai bahan baru yang dapat digunakan sebagai substrat untuk dikonversi menjadi biofuel untuk menggantikan bahan bakar fosil cair yang sifatnya terbarukan dan berkelanjutan. Limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) adalah potensi limbah Agri industrial sebagai energi alternatif dengan pengolahan menggunakan proses anaerob untuk menyisihkan kandungan organiknya serta sekaligus menghasilkan produk, seperti senyawa alkohol, asam - asam volatil, gas metan, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui faktor keberadaan variasi konsentrasi penambahan mikronutrient Fe2+, Mo2+, dan Ni2+ terhadap pembentukan bioetanol dan produk samping asidogenesa dalam alur degradasi kondisi anaerob. Circulating Bed Reactor (CBR) digunakan sebagai reaktor yang dioperasikan selama 48 jam secara batch. Variasi kontrol pada penelitian ini menghasilkan konsentrasi bioetanol sebesar 108,64 mg/L. Konsentrasi untuk variasi penambahan tiga mikronutrien adalah sebesar 191,44 mg/L yang dihasilkan oleh kombinasi Fe2+ 1 mg/L, Ni2+ 1 mg/L, Mo2+ 0,6 mg/L. Kombinasi tiga mikronutrien tersebut mampu menghasilkan konsentrasi bioetanol hampir dua kali lebih besar dari variasi kontrol dengan menaikkan yield bioetanol sebesar 39,1% dan degree of ethanofication (DE) sebesar 0,048. Distribusi produk yang dihasilkan saat konsentrasi bioetanol maksimum adalah 4,74% bioetanol; 5,18% asetat; 46,87% butirat; 9,68% propionat; dan 0,92% valerat. Pembentukan asam-asam volatil yang dihasilkan menghasilkan degree of acidification (DA) sebesar 0,005. Nilai DE yang lebih kecil dari DA dapat mengindikasikan adanya pergeseran produk ke arah pembentukan bioetanol.