digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwi Khoirin Nisa'
PUBLIC Alice Diniarti

Salah satu sumber daya alam yang dimiliki Indonesia adalah minyak dan gas bumi. Sumber daya alam tersebut, memiliki peran penting sehingga pengelolaannya harus dimaksimalkan (UU RI no. 22 th 2001). Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan jenis bahan bakar (fuel) yang dihasilkan dari pengolahan (refining) minyak mentah (crude oil). Tren konsumsi akan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, namun berbanding terbalik dengan produksi minyak mentah di Indonesia. Produksi minyak mentah di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 352,88 juta barel menjadi 342,58 juta barel (KESDM, 2015). Dalam rangka mendorong berkembangnya sektor hulu minyak dan gas bumi di Indonesia, perencanaan distribusi BBM pada masing-masing daerah harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi di masing-masing daerah. Peranan pelabuhan dalam mengoptimalkan potensi Indonesia di bidang transportasi antarmoda sangatlah vital, khususnya Pelabuhan Curah Cair untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memadai sangat diperlukan sebagai penunjang pendistribusian BBM. Guna mengurangi ketergantungan BBM dengan luar negeri, pemerintah mengambil kebijakan untuk mengoptimalisasi kilang minyak yang ada di Indonesia sebagai fasilitas pengolahan minyak mentah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang siap pakai. Oleh karena itu, Topik yang diangkat pada Tugas Akhir ini mengenai Perancangan Pola Operasi Terminal Curah Cair pada Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Minyak IV Cilacap diharapkan menjadi alternatif yang tepat agar distribusi BBM di Pulau Jawa dan Indonesia dapat menjadi satu harga dan dapat mengurangi impor BBM dari luar negeri. Pembahasan dalam Tugas Akhir ini meliputi perancangan pola operasi di dermaga yang meliputi analisis tambatan, perencanaan jenis dan jumlah alat handling kargo curah cair di dermaga, penentuan produktivitas alat, perhitungan durasi bongkar muat kargo curah cair. Perancangan pola operasi di lapangan penumpukan meliputi desain area tank farm, penentuan jenis dan jumlah alat penanganan kargo curah cair di lapangan, dan perhitungan kapasitas lapangan penumpukan. Perhitungan biaya dan penentuan tarif penanganan kargo curah cair meliputi perhitungan total biaya kapital, perhitungan total pengeluaran dan pemasukan per tahun selama payback period, dan perhitungan tarif penanganan kargo curah cair berdasarkan kondisi penggunaan kapasitas di terminal.