COVER Sabrilla Hauna Irby
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sabrilla Hauna Irby
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sabrilla Hauna Irby
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sabrilla Hauna Irby
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sabrilla Hauna Irby
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sabrilla Hauna Irby
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sabrilla Hauna Irby
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Sabrilla Hauna Irby
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pinus merkusii merupakan sumber utama penghasil getah dengan nilai ekonomi tinggi.
Penelitian karakteristik tanah berupa laju dan kapasitas infiltrasi sebagai faktor eksternal
yang dapat memengaruhi produktivitas getah pinus masih terbatas. Infiltrasi ini penting
untuk ketersediaan air yang berperan dalam sintesis getah dan pembentukan tekanan
turgor untuk eksudasi getah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik laju
dan kapasitas infiltrasi pada berbagai tipe kelerengan di bawah tegakan pinus,
memodelkan laju infiltrasi menggunakan model Horton, serta mengkaji hubungannya
dengan produktivitas getah pinus. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2025
sampai dengan Juni 2025 di Petak 76A RPH Bojong, BKPH Gunung Halu, KPH Bandung
Selatan, Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. Plot penelitian
ditentukan secara stratified purposive sampling pada kelerengan landai (8% - <15%),
agak curam (15% - <25%), dan curam (25% - 40%). Pengukuran laju dan kapasitas
infiltrasi (single ring infiltrometer), pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat fisik
tanah, dan penimbangan berat getah untuk analisis produktivitas getah pinus dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju dan kapasitas infiltrasi aktual berbeda
signifikan antar kelerengan (p < 0,05). Laju dan kapasitas infiltrasi pada kelerengan
curam paling rendah. Model Horton terbukti cukup representatif menggambarkan
kecenderungan penurunan laju infiltrasi (R² berkisar 0.6 - 0.8 dan nRMSE berkisar 28%
- 39%). Namun, tidak ditemukan korelasi signifikan antara laju dan kapasitas infiltrasi
dengan produktivitas getah pinus (p > 0,05).
Perpustakaan Digital ITB