Laut Indonesia yang luas menyimpan banyak manfaat sebagai area baru yang
lebih baik dan lebih bermanfaat untuk mendukung perekonomian bangsa. Yang
terkini, dilakukan pengembangan di Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan peti
kemas baru untuk mendukung kebutuhan kapasitas muatan di sektor pelabuhan
peti kemas.
Pelabuhan Patimban terletak di tanah liat aluvial lunak. Kondisi tanah dari sifat ini
dapat menimbulkan masalah serius pada tanah yang merupakan landasan
infrastruktur pelabuhan karena kekuatan geser yang rendah dan kompresibilitas
yang tinggi dan ini dapat mengganggu kinerja dan fungsi struktur yang didukung.
Perbaikan tanah dilakukan di proyek Pengembangan Pelabuhan Patimban,
menggunakan metode baru yaitu metode cement deep mixing yang lebih efisien
dan ramah lingkungan.
Metode cement deep mixing menggunakan bahan dasar semen dicampur dengan
tanah lunak dengan perlakuan peralatan pencampur untuk meningkatkan sifat
rekayasa tanah yang lemah, memberikan stabilitas dan daya dukung yang
memadai. Investigasi dan improvisasi tanah yang dilakukan serta percobaan yang
dilakukan di laboratorium dan metode pelaksanaan konstruksi Cement Deep
Mixing mengacu kepada standar ASTM D1586, (2018), “Standard Test Method
for Standard Penetration Test (SPT) and Split-Barrel Sampling of Soils”, ASTM
D2166, (2016), “Standard Test Method for Unconfined Compression Strength of
Cohesive Soils” dan Kitazume, M & Terashi, M, (2013). “The Deep Mixing
Method”.