PT.X selama ini telah melibatkan banyak pekerja yang melakukan pekerjaan secara terus menerus baik pekerjaan yang repetitif maupun pekerjaan yang mengangkat barang-barang berat. Akibatnya, para pekerja mengalami kelelahan kerja baik di area gudang, packing, maupun di office. Kelelahan kerja banyak disebabkan oleh faktor lingkungan. Selain itu kelelahan kerja juga diakibatkan oleh beban kerja yang besar maupun faktor karakteristik responden seperti masa kerja, dan waktu tidur. Evaluasi kelelahan yang dilakukan dalam penelitian ini melalui pengukuran denyut nadi dengan perhitungan beban cardiovascular, beban kerja sesuai SNI 7269:2009, kuesioner, dan metode bourdon wiersma. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini ialah beban kerja di Gudang Jadi shift 1 memiliki kategori pekerjaan sedang yaitu berada pada rerata beban kerja 215,90 + 60,76 Kkal / Jam, sementara dari faktor lingkungan hasil pengukuran kelembaban pada area packing shift 1 ialah 59,38 + 2,76 % dengan nilai ambang batas kelembaban 65-95% sehingga tidak aman. Uji chi square pada hubungan masa kerja terhadap kuesioner subjective self rating test mempunyai nilai signifikansi 0,048 < 0,05 artinya masa kerja mempunyai pengaruh terhadap kelelahan kerja. Pada uji regresi logistik masa kerja menjadi faktor dominan di berbagai area kerja PT X yaitu area office, packing shift 2, maupun Gudang Jadi shift 1 dengan R square masa kerja terhadap kuesioner subjective self rating test sebesar 74,8% yang artinya masa kerja memberikan pengaruh dominan terhadap kelelahan sebesar 74,8%.
Perpustakaan Digital ITB