digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mentari Adnin Mahmudah
PUBLIC yana mulyana

COVER Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mentari Adnin Mahmudah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyakit hiperurisemia, atau biasa disebut asam urat, merupakan penyakit yang terjadi karena kadar asam urat dalam tubuh berlebihan. Jika kadar asam urat ini sangat tinggi, maka akan membentuk kristal. Kristal ini kemudian akan terdeposit dalam sendi dan ketika sudah sampai tahap ini maka disebut pirai. Terapi yang biasa digunakan dalam penyembuhan penyakit ini adalah allopurinol. Allopurinol merupakan obat yang bekerja menghambat xanthin oksidase (XO) membentuk asam urat. Namun obat ini memiliki efek samping berupa Steven-Johnson Syndrome. Oleh karena itu, perlu obat alternatif yang memiliki kerja sebagai inhibitor XO. Salah satu tumbuhan yang bisa memberikan aktivitas ini adalah daun kersen. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi senyawa yang dapat memberikan aktivitas inhibitor XO. Daun kersen yang berasal dari tiga daerah yaitu Bogor, Sumedang, dan Magetan diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut etil asetat dan n-heksana. Subfraksinasi dilakukan dengan kromatografi cair vakum dengan pelarut kepolaran bertingkat. Pemurnian dilakukan dengan metode KLT preparatif. Ekstrak etanol daun kersen yang berasal dari Bogor memberikan hambatan sebesar 23,46% pada konsentrasi 100 µg/mL. Fraksi etil asetat memberikan hambatan sebesar 34,66% pada konsentrasi 100 µg/mL. Dari hasil pemurnian menggunakan KLT preparatif didapatkan empat isolat, salah satu dari isolat merupakan isolat murni.