Tekanan darah tinggi, atau hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling
umum di dunia. Berdasarkan World Health Organization, seseorang dinyatakan hipertensi jika tekanan
darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan
penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan darah. Obat yang digunakan dapat berupa
obat antihipertensi, obat herbal, atau kombinasi keduanya. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kersen (EEDK) apabila dikombinasikan dengan
obat antihipertensi golongan penyekat reseptor angiotensin (ARB), seperti kandesartan. Hewan uji
yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus Wistar jantan yang diinduksi hipertensi dengan
deksametason 0,5 mg/kg bb secara subkutan selama 10 hari. Kombinasi EEDK dan kandesartan (1:1)
diberikan per oral selama 7 hari tanpa menghentikan induksi deksametason. Tekanan darah diukur
secara non-invasif menggunakan CODA® tail-cuff blood pressure system pada t0, t10, t13, dan t17.
Kelompok kandesartan sileksetil 5 mg/kg bb, EEDK 100 mg/kg bb, dan kombinasi kandesartan
sileksetil-EEDK (1:1) dapat menurunkan tekanan darah sistolik berturut-turut sebesar 35,71 ± 10,05;
36,35 ± 3,98; dan 43,06 ± 7,30 mmHg. Penurunan tekanan darah diastolik berturut-turut sebesar 30,06
± 4,98; 27,25 ± 6,96; dan 22,07 ± 4,35 mmHg. Kombinasi kandesartan dan ekstrak etanol daun kersen
mampu menurunkan tekanan darah lebih cepat daripada penggunaan kandesartan atau ekstrak
tunggal.