digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Faridl Gifari Kertabudi
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Madden Julian Oscillation adalah sirkulasi skala besar di ekuator dan berpusat di Samudra Hindia dicirikan dengan pertumbuhan Super Cloud Cluster (SCC). MJO membutuhkan kondisi iklim yang sesuai untuk berpropagasi ke arah timur. Kondisi iklim di Benua Maritim dipengaruhi oleh fenomena Indian Ocean Dipole (IOD). Terdapat dua jenis fase IOD, yakni Dipole Mode positif dan Dipole Mode negatif. Menurut Marchant dkk. (2006) kedua fase IOD ini memberikan pengaruh yang berbeda terhadap variasi iklim di daerah sekitar Samudra Hindia Timur dan Benua Maritim. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis anomali iklim di Benua Maritim saat IOD menggunakan data ERA Interim yang dikomposit berdasarkan fase IOD. Kemudian dilakukan analisis lebih lanjut mengenai dampaknya terhadap MJO menggunakan data angin zonal dan Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang difilter menggunakan metode bandpass filter pada periode 20 – 100 hari. Analisis propagasi MJO dilakukan menggunakan diagram Hovmöller dan untuk melihat kekuatan sinyal MJO di Benua Maritim pada setiap fase IOD dilakukan analisis spektral. Dari hasil analisis didapatkan bahwa selama Dipole Mode negatif, MJO yang berpropagasi menuju ke timur terlihat menguat. Hal ini kemungkinan terjadi dikarenakan adanya penguatan secara in situ akibat kondisi kelembapan yang lebih besar dan juga angin baratan menguat sehingga MJO dapat berpropagasi di Benua Maritim. Sedangkan saat Dipole Mode positif, MJO mengalami hambatan saat akan berpropagasi. Hal ini dikarenakan kondisi kelembapan yang lebih rendah dan angin timuran yang menguat sehingga propagasi MJO menuju timur tertahan saat akan memasuki Benua Maritim kemudian terdisipasi. Hal ini ditunjukkan dengan semakin kecilnya area anomali OLR negatif saat memasuki Benua Maritim dan sinyal MJO yang lebih lemah di Benua Maritim berdasarkan hasil analisis spektral.