digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zati Hulwani
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Zati Hulwani
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Zati Hulwani
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Zati Hulwani
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Zati Hulwani
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Zati Hulwani
PUBLIC Resti Andriani

BAB 6 Zati Hulwani
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Zati Hulwani
PUBLIC Resti Andriani

Pada masa kini, penggunaan terowongan baik untuk keperluan pertambangan maupun sipil seperti sarana transportasi (kereta api, saluran air untuk pembangkit listrik tenaga air) semakin berkembang. Hal ini dikarenakan terowongan memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan sarana dan prasarana transportasi di atas permukaan. Oleh karena itu, kestabilan terowongan menjadi salah satu faktor yang sangat penting dan membutuhkan perhatian yang lebih bagi kelangsungan dan kelancaran kegiatan transportasi. Penelitian ini dilakukan di terowongan kereta api Notog BH 1440 yang berlokasi di jalur antara Cirebon - Kroya (Cikro), Jawa Tengah, Indonesia, jalur kereta api yang dibuat adalah rel ganda (double track). Analisis deformasi berdasarkan hasil monitoring (pemantauan) massa batuan dengan mengukur deformasi (displacement) massa batuan di sekitar terowongan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kestabilan terowongan. Pengukuran deformasi (displacement) massa batuan menggunakan total station pada STA 395 dengan 3 titik pantau yaitu A = dinding kiri (sebelah Timur), B = atap, dan C = dinding kanan (sebelah Barat), didapatkan besar deformasi terowongan pada setiap titik yaitu, titik A = 2,4 mm, titik B = 1,5 mm, dan titik C = 2,2 mm, dan terowongan dikategorikan masih dalam keadaan stabil. Analisis balik secara trial and error dalam pemodelan numerik menggunakan Metode Elemen Hingga 2D dan 3D yang mengacu besar perpindahan hasil monitoring, dan digunakan kriteria keruntuhan Mohr-Coloumb, didapatkan nilai Modulus Young (E) untuk material volcanic breccia sebesar 20056 MPa, sandstone sebesar 1667 MPa, dan claystone sebesar 2139 MPa. Faktor keamanan (FK) untuk terowongan pada titik A, B, dan C masingmasing adalah 1,65, 2,46, dan 2,05.