digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Daudsyah Imami
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Partikulat merupakan salah satu polutan kualitas udara yang merusak kesehatan dan diketahui berasosiasi dengan peningkatan laju mortalitas, kanker paru-paru, dan penyakit terkait pembuluh darah di jantung. Menurut beberapa penelitian, negara-negara berkembang di Asia dan Afrika diketahui tidak memiliki sistem dan kapabilitas dalam pemantauan kualitas udara. Studi ini difokuskan pada parameter partikulat yang diukur dengan alat pemantau cost-effective yang menggunakan prinsip light scattering, yaitu Alphasense OPC N2. OPC-N2 adalah sebuah optical particle counter (OPC) yang murah dan mampu secara otomatis menghitung konsentrasi partikulat berdasarkan ukuran partikel. Keluaran penelitian ini adalah bagaimana metode pemantauan yang cost-effective tersebut dapat diandalkan dan mampu merepresentasikan profil paparan partikulat di area perkotaan. Pemantauan dilakukan di 5 lokasi SPKU yang menggunakan metode referensi untuk menguji aplikasi pengukuran PM10. Hasil analisa deskriptif dari data konsentrasi PM10 oleh OPC menunjukkan disetiap lokasi data yang dihasilkan tidak normal, memiliki ketidaksimetrisan dan sebaran data yang luas. Hasil validasi collocation menunjukkan metode indikatif mampu mengikuti tren dari metode referensi dengan koefisien korelasi 0,11-0,78 pada data rerata harian. Metode indikatif memiliki tren yang lebih baik jika menggunakan rerata harian dengan nilai R2 pada lokasi yang signifikan sebesar 14-40%. Penelitian menunjukkan bahwa pengukuran dengan OPC-N2 memiliki kinerja kurang baik di lokasi sampling roadside dan urban background