ABSTRAK Iqbal Ridalta Putra
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Studi ini dilakukan mengenai keenergian Indonesia yang berfokus pada penyediaan dan permintaan produk kilang minyak yang telah lama didominasi oleh minyak mentah. Selain menjadi sumber utama pemasukan Indonesia, energi juga merupakan sektor strategis dan memiliki peran penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui bidang sosial, ekonomi dan lingkungan serta mendukung kegiatan ekonomi nasional. Peningkatan permintaan energi Indonesia sebanyak 36 juta barel setara minyak per tahun semenjak tahun 2000 hingga 2014 tidak diikuti oleh kemampuan penyediaan energi Indonesia yang menyebabkan terjadinya defisit. Produksi minyak mentah sebagai sumber utama penyediaan produk kilang telah memasuki tren menurun dengan laju 3,18% pada tahun 2018.
Pemodelan dinamika sistem dilakukan dengan mempertimbangkan hubungan antara aspek penyediaan dan konsumsi produk minyak. Model di studi ini menguji sistem bahan bakar di Indonesia melalui variabel-variabel yang ada pada diagram sebab akibat. Variabel tersebut ditentukan dengan mengidentifikasi komponen utama pada penyediaan minyak mentah, produk minyak dan sisi konsumsi produk minyak itu sendiri. Setelah menyusunnya kedalam diagram sebab akibat, diagram stok alir dirumuskan untuk menganalisa secara kuantitatif penyediaan dan permintaan produk minyak tersebut.
Model ini memperhitungkan sumber daya yang terbatas pada produksi minyak mentah sebagai batasan dalam mensimulasikan penyedaan bahan bakar minyak di masa yang akan datang. Simulasi dilakukan menggunakan metode dinamika sistem menggunakan data historis dari Handbook of Energy and Economics Statistics Indonesia untuk memprediksi aktivitas penawaran dan permintaan bahan bakar minyak dari tahun 2018 hingga 2025. Hasil dari tiga skenario menunjukkan bahwa ketersediaan produk kilang akan mengalami defisit pada tahun yang akan datang. Pada skenario pertama, defisit terjadi pada tahun 2022 sebesar 16.806 ribu barel setara minyak.. Pada skenario kedua dengan implementasi metode peningkatan perolehan minyak, defisit terjadi pada tahun 2023 sebesar 26.174 ribu barel setara minyak hingga tahun 2025 sebesar 94.275 ribu barel. Pada skenario tiga, produksi biofuel akan memberikan pemenuhan konsumsi produk minyak hingga 2024 dan defisit terjadi pada tahun 2025 sebesar 30.107 ribu barel setara minyak.
Penggunaan model dinamika sistem ini dapat memberi wawasan baru dalam merumuskan solusi yang tepat guna mengalokasikan sumber daya ekonomi dan teknologi untuk mengoptimalkan pemenuhan konsumsi bahan bakar minyak melalui perumusan kebijakan yang efektif.