digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cisokan hulu akan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air Pompa Penyimpanan pertama di Indonesia. Pembangkit ini merupakan solusi dari PLN, Badan Usaha Milik Negara, untuk menyediakan Pembangkit Listrik puncak di sistem jaringan Jawa-Bali dengan cara yang berkelanjutan secara sosial dan lingkungan. Kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Air Upper Cisokan Pumped Storage (PLTA UCPS) direncanakan sebesar 1.040 MW dengan waktu pembangkitan selama enam jam. PLTA UCPS akan menggantikan daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang menggunakan bahan bakar gas alam terkompresi (CNG), sebagai Pembangkit saat ini yang menyediakan daya puncak pada sistem jaringan Jawa-Bali. Terlambatnya pembangunan PLTA UCPS membuat Analisa Ekonomi dan Finansial kadaluarsa dan perlu untuk diperbaharui. Untuk menilai Kelayakan Ekonomi dan Finansial dari PLTA UCPS, analisis nilainya pada sistem jaringan Indonesia harus dilakukan. Kelayakan ekonomi dari PLTA UCPS dapat dibuka dalam tiga pendekatan berbeda, yaitu analisis ekonomi jangka panjang, jangka menengah, dan disederhanakan. Hasil analisis ekonomi jangka panjang dan menengah yang berasal dari simulasi model WASP dan JROS, mendukung model ekonomi klasik yang berdasarkan penghindaran biaya. Pendekatan probabilistik dengan simulasi Monte Carlo juga diterapkan pada model. Analisis Keuangan proyek PLTA UCPS dalam penelitian ini mengikuti skema akuntansi keuangan klasik, yaitu Arus Kas, Untung & Rugi, Rencana Pembiayaan dan Investasi, dan itu tidak termasuk layanan tambahan yang disediakan oleh PLTA UCPS dalam jaringan. Analisis ekonomi menggunakan model biaya dihindari yang disederhanakan menunjukkan bahwa PLTA UCPS lebih disukai daripada pembangkit termal alternatif (PLTG). Menurut model, NPV didapat positif, EIRR >10.00%, dan rasio B/C >1,00. Dari simulasi, dapat dilihat bahwa kemungkinan EIRR >10.00% adalah 98.00%, NPV > 0 adalah 98.00%, dan rasio B/C >1.00 adalah 99.50%. Analisis varian menunjukkan bahwa biaya bahan bakar gas adalah variabel tertinggi yang memiliki korelasi positif pada rasio B/C, NPV, dan EIRR. Sementara disisi lain, biaya konstruksi PLTA UCPS memiliki pengaruh sedang hingga tinggi dengan korelasi negatif pada model. Hasil Analisis Keuangan untuk Kasus Dasar menunjukkan bahwa proyek PLTA UCPS Sehat secara Finansial. FIRR 15,07% dibandingkan secara signifikan dengan estimasi RWACC 5.65%. NPV Keuangan juga positif, dengan perkiraan 2.152 Juta USD. DSCR Rata-rata adalah 4,10, jauh lebih tinggi dari nilai minimum yang diterima oleh PLN, yaitu 1,50. Selain kasus dasar, beberapa kasus analisis sensitivitas telah dilakukan, yang menunjukkan bahwa proyek layak secara finansial untuk semua kasus yang dianalisis.