digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

COVER Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Hariyanto I H
PUBLIC yana mulyana

Artritis reumatoid terjadi ketika sel imun menghasilkan autoantibodi yang membentuk kompleks dengan antigen self pada sendi dan menyebabkan timbulnya reaksi inflamasi lokal pada persendian. Daun kesum (Polygonum minus Huds.) dan herba pacar air (Impatiens balsamina Linn.) secara tradisional digunakan untuk mengobati inflamasi, rematik dan diduga memiliki aktivitas sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas daun kesum (Polygonum minus Huds.) dan herba pacar air (Impatiens balsamina Linn.) sebagai agen imunomodulator dan efeknya pada hewan model artritis reumatoid. Daun kesum dan herba pacar air diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Aktivitas imunomodulator ekstrak kedua tanaman ditentukan dengan metode bersihan karbon dan penentuan indeks organ. Aktivitas antiartritis ekstrak uji dibuktikan pada hewan model adjuvant induced artritis (AIA) yang dibuat dengan menginjeksikan Complete Freund’s Adjuvant (CFA) secara intraplantar. Efek terhadap artritis reumatoid berdasarkan pengukuran volume tebal kaki, tebal sendi, bobot badan harian dan kadar TNF-? yang ditentukan dengan teknik ELISA. Ekstrak daun kesum pada dosis 175 dan 320 mg/kg bb dan herba pacar air pada dosis 250 dan 500 mg/kg bb menunjukkan aktivitas imunosupresan dengan nilai indeks fagositik < 1 dan indeks organ imun (hati dan limpa) yang lebih kecil dan bermakna (p<0,05) dari kelompok kontrol. Pada penelitian ini, semua hewan uji berhasil dibuat mengalami artritis dengan CFA 0,25 mL. Pemberian ekstrak uji selama 14 hari yang dimulai dari hari ke-8 dapat menurunkan volume total bengkak kaki dan tebal sendi secara bermakna (p<0,05) tanpa penurunan bobot badan yang signifikan. Dari kedua dosis uji masing-masing ekstrak uji, persen inhibisi paling baik ditunjukkan oleh ekstrak herba pacar air dosis 500 mg/kg bb, yaitu sebesar 29,6% untuk bengkak kaki dan 24,9% untuk tebal sendi. Kadar TNF-?pada kelompok yang diberi kedua ekstrak uji dengan dosis uji juga menurun secara bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini ekstrak daun kesum pada dosis 175 dan 320 mg/kg bb dan herba pacar air pada dosis 250 dan 500 mg/kg bb memiliki aktivitas imunosupresif dan dapat menurunkan gejala artritis. Ekstrak etanol daun kesum dan herba pacar air juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat alternatif untuk terapi artritis reumatoid.