digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Maria Katarina Thadeus
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Penambangan emas skala kecil merupakan salah satu penambangan emas terbanyak di Indonesia. Proses penambangan emas tersebut masih menggunakan merkuri sebagai bahan utama dalam proses amalgamasi. Contoh kasus pencemaran yang telah terjadi yaitu di Lebak, Banten. Daerah banten merupakan daerah pertambangan yang tidak sehat karena pertambangan tersebut berada diantara irigasi persawahan dan kolam ikan yang dibuat oleh warga sekitar dan masyarakat juga mengkonsumsi beras dan ikan yang dihasilkan dari sawah dan tambak tersebut. Pencemaran merkuri akan sangat berbahaya bagi kesehatan karena logam merkuri merupakan salah satu logam yang paling berbahaya jika masuk kedalam tubuh manusia. Untuk menurunkan kandungan pencemaran logam berat merkuri maka diperlukan pengolahan berkelanjutan. Salah satu pengolahan yang dapat digunakan adalah remediasi tanah menggunakan metode elektrokinetik. Metode elektrokinetik merupakan salah satu metode fisika-kimia yang baik dalam mengikat kandungan logam berat. Pada studi ini, dilakukan proses remediasi tanah dengan menggunakan dua variasi yaitu variasi jarak dan variasi elektroda. Variasi jarak terdiri dari 15 cm, 20 cm, dan 25 cm sedangkan elektroda yang dipakai adalah tembaga, karbon, dan stainless steel. Percobaan ini dilakukan secara batch dengan dibagi beberapa segmen dalam proses pengambilan sampel. Proses pengujian akan dilakukan selama 5 hari. Efisiensi penyisihan logam merkuri (Hg) paling optimum adalah pada jarak 25 cm dengan ketiga jenis elektroda yaitu elektroda tembaga sebesar 67,3%, elektroda besi dan karbon sebesar 50,5% dan elektroda stainless steel sebesar 59,4%.