Metode analisis dapat terus dikembangkan sesuai dengan teknologi yang berkembang
sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Penerimaan dari suatu pengembangan
metode analisis ini tergantung pada hasil validasi dari metode tersebut. Fourier Transform
Infrared Spectroscopy (FTIR) adalah teknik yang digunakan untuk identifikasi dan
verifikasi gugus fungsi dalam suatu senyawa. Ketokonazol adalah obat antijamur turunan
imidazol yang bersifat lipofilik. Ketokonazol (KTZ) memiliki gugus C-N yang jarang
dimiliki oleh eksipien yang dikandung oleh tablet; sehingga diharapkan akan menunjukkan
puncak spektra yang khas untuk dasar perhitungan kuantitatif kadarnya. Tujuan penelitian
ini untuk mengembangkan metode penetapan kadar tablet KTZ dengan FTIR. Baku KTZ
dicampurkan KBr dengan perbandingan bervariasi dan diukur spektrum FTIRnya.
Spektrum ketokonazol yang terukur diubah terlebih dahulu menjadi bentuk absorbansi
kemudian dilakukan derivatisasi spektra absorbansinya. Beberapa bilangan gelombang
yang memberikan puncak jelas, dipilih dan dihitung luas di bawah puncaknya untuk
kemudian dibandingkan linearitasnya. Metode validasi yang dilakukan meliputi
spesivisitas, linearitas, akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantitasi, dan rentang. Setelah
metode tervalidasi maka dilakukan pengujian terhadap kadar zat aktif sampel tablet KTZ
yang beredar di pasaran. Pengukuran juga dilakukan terhadap kadar zat aktif tablet KTZ
simulasi yang diekstraksi sehingga tidak ada gangguan matriks. Derivat spektrum matriks
dengan derivat spektrum tablet simulasi KTZ memiliki spektrum yang mirip hanya
berbeda pada satu rentang bilangan gelombang yaitu pada gugus C-N. Uji linearitas
menunjukkan hasil yang linear pada rentang konsentrasi 1,00 - 6,00 % b/b; dengan
persamaan regresi y = 0,1474x + 0,0020; koefisien korelasi = 0,9995 dan Vxo = 1,86 %.
Persen perolehan kembali adalah 100,49 - 100,95 %. Presisi intra day pada tiga hari yang
berlainan dan presisi interday berturut-turut yaitu 1,89; 1,68; 1,72; dan 0,61 %. Batas
deteksi dan batas kuantitasi adalah 0,19 % dan 0,66 % b/b. Penetapan kadar zat aktif KTZ
pada sampel tablet di pasaran memenuhi persyaratan kompendial. Penetapan kadar zat
aktif KTZ pada dua produk sampel tablet di pasaran menggunakan metode ini
menunjukkan bahwa keduanya memenuhi persyaratan kompendial. Penetapan kadar zat
aktif KTZ pada tablet simulasi yang diekstraksi terlebih dahulu baru kemudian dianalisis
dengan FTIR menunjukkan perolehan kembali 95,73 % yang berarti kurang teliti
dibanding metode penetapan kadar secara langsung (tanpa ekstraksi). Dengan demikian,
metode penetapan kadar ketokonazol menggunakan FTIR secara langsung telah tervalidasi
dan diusulkan untuk menjadi metode alternatif dengan beberapa keunggulan, yaitu: mudah,
cepat, akurat, dan tidak menggunakan pelarut.
Perpustakaan Digital ITB