digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metode analisis dapat terus dikembangkan sesuai dengan teknologi yang berkembang sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Penerimaan dari suatu pengembangan metode analisis ini tergantung pada hasil validasi dari metode tersebut. Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) adalah teknik yang digunakan untuk identifikasi dan verifikasi gugus fungsi dalam suatu senyawa. Ketokonazol adalah obat antijamur turunan imidazol yang bersifat lipofilik. Ketokonazol (KTZ) memiliki gugus C-N yang jarang dimiliki oleh eksipien yang dikandung oleh tablet; sehingga diharapkan akan menunjukkan puncak spektra yang khas untuk dasar perhitungan kuantitatif kadarnya. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan metode penetapan kadar tablet KTZ dengan FTIR. Baku KTZ dicampurkan KBr dengan perbandingan bervariasi dan diukur spektrum FTIRnya. Spektrum ketokonazol yang terukur diubah terlebih dahulu menjadi bentuk absorbansi kemudian dilakukan derivatisasi spektra absorbansinya. Beberapa bilangan gelombang yang memberikan puncak jelas, dipilih dan dihitung luas di bawah puncaknya untuk kemudian dibandingkan linearitasnya. Metode validasi yang dilakukan meliputi spesivisitas, linearitas, akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantitasi, dan rentang. Setelah metode tervalidasi maka dilakukan pengujian terhadap kadar zat aktif sampel tablet KTZ yang beredar di pasaran. Pengukuran juga dilakukan terhadap kadar zat aktif tablet KTZ simulasi yang diekstraksi sehingga tidak ada gangguan matriks. Derivat spektrum matriks dengan derivat spektrum tablet simulasi KTZ memiliki spektrum yang mirip hanya berbeda pada satu rentang bilangan gelombang yaitu pada gugus C-N. Uji linearitas menunjukkan hasil yang linear pada rentang konsentrasi 1,00 - 6,00 % b/b; dengan persamaan regresi y = 0,1474x + 0,0020; koefisien korelasi = 0,9995 dan Vxo = 1,86 %. Persen perolehan kembali adalah 100,49 - 100,95 %. Presisi intra day pada tiga hari yang berlainan dan presisi interday berturut-turut yaitu 1,89; 1,68; 1,72; dan 0,61 %. Batas deteksi dan batas kuantitasi adalah 0,19 % dan 0,66 % b/b. Penetapan kadar zat aktif KTZ pada sampel tablet di pasaran memenuhi persyaratan kompendial. Penetapan kadar zat aktif KTZ pada dua produk sampel tablet di pasaran menggunakan metode ini menunjukkan bahwa keduanya memenuhi persyaratan kompendial. Penetapan kadar zat aktif KTZ pada tablet simulasi yang diekstraksi terlebih dahulu baru kemudian dianalisis dengan FTIR menunjukkan perolehan kembali 95,73 % yang berarti kurang teliti dibanding metode penetapan kadar secara langsung (tanpa ekstraksi). Dengan demikian, metode penetapan kadar ketokonazol menggunakan FTIR secara langsung telah tervalidasi dan diusulkan untuk menjadi metode alternatif dengan beberapa keunggulan, yaitu: mudah, cepat, akurat, dan tidak menggunakan pelarut.