Gatal atau pruritus merupakan suatu sensasi tidak menyenangkan yang menimbulkan
keinginan untuk menggaruk. Gatal dapat muncul akibat beberapa hal seperti gigitan
serangga, paparan senyawa pruritus, dan alergi. Daun Muntingia calabura L. biasa disebut
daun kersen di Indonesia digunakan sebagai antipruritus secara tradisional di Filipina.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan krim ekstrak daun kersen dan melihat efek
antipruritus krim yang dihasilkan. Pengembangan formula krim ekstrak daun kersen 15%
dilakukan dengan mengoptimasi bahan peningkat viskositas (cera alba dan setil alkohol),
emulgator (tween80-span80, CMC Na, asam stearat-TEA), humektan (propilen glikol).
Proses pembuatan krim dengan peningkatan jumlah sediaan yang dibuat dioptimasi dengan
penurunan jumlah minyak dalam formula. Evaluasi stabilitas fisik dilakukan dengan uji
freeze thaw dan sentrifugasi. Efek antipruritus sediaan krim diuji pada hewan uji mencit
dengan menghitung penurunan jumlah garukan setelah pemberian bahan yang
menyebabkan pruritus. Formula yang terbaik dari evaluasi stabilitas freeze thaw dan
sentrifugasi dihasilkan dengan komposisi extra virgin olive oil 12%, setil alkohol 8%,
tween 80 5,7% dan span 80 4,3%, propilen glikol 15%. Krim ekstrak metanol daun
Muntingia calabura L. pada konsentrasi 15% yang diuji terhadap mencit menunjukkan
adanya penurunan yang signifikan pada jumlah garukan setelah 20 menit aplikasi krim (p
<0,05) dibandingkan kelompok kontrol. Dari penelitian ini dapat disimpulkan formula
krim terbaik mengandung ekstrak metanol daun Muntingia calabura L. 15%, extra virgin
olive oil 12%, setil alkohol 8%, propilen glikol 15%, tween 80 5,7%, span 80 4,3%,
vitamin E 0,05%, metil paraben 0,3%, propil paraben 0,4%. Krim yang mengandung
ekstrak metanol daun kersen 15% memberikan efek antipruritus yang ditunjukkan dengan
penurunan jumlah garukan pada mencit.
Perpustakaan Digital ITB