digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketergantungan morfin dapat menimbulkan gejala putus obat ketika penggunaan dihentikan. Efek gejala putus obat ini menimbulkan rasa sakit yang dapat menghambat dalam proses terapi. Sejumlah hasil penelitian menunjukkan adanya keterlibatan mekanisme neuroinflamasi dalam gejala putus obat. Virgin coconut oil (VCO) memiliki asam lemak bebas yang tinggi telah diteliti pengaruhnya pada ekspresi penghambatan inflamasi. Namun penggunaan VCO kurang disukai pasien akibat rasa minyak yang tidak enak di lidah. Formulasi VCO diperlukan untuk meningkatkan keterimaan pasien tanpa mengganggu efek dari VCO. Tujuan penelitian ini adalah formulasi emulsi oral Virgin Coconut Oil minyak dalam air dan uji efek terhadap gejala putus obat pada model mencit ketergantungan morfin. Pengembangan formula emulsi yang dilakukan adalah optimasi kecepatan pengadukan memperhatikan kestabilan emulsi selama 7 hari. Optimasi emulgator alam (gum acasia dan tragakan) memperhatikan pH, viskositas, ukuran partikel, dan tinggi sedimentasi. Formula terbaik dipilih dari parameter yang sama dan diuji stabilita selama 28 hari. Pengujian efek formula terbagi kedalam enam kelompok hewan meliputi kelompok kontrol negatif, kontrol positif, VCO, emulsi dosis 0.26 mL/ 20 gr BB, emulsi dosis 0.13 mL/ 20 gr BB, dan pembawa emulsi. Semua kelompok kecuali kontrol negatif diinduksi morfin (i.p) selama 5 hari, kemudian pada hari ke-5 diberikan Nalokson HCl 3 mg/ kg BB (s.c). Sedangkan VCO, emulsi VCO, dan pembawa emulsi diberikan secara peroral 30 menit sebelum pemberian Nalokson HCl. Perilaku hewan diamati selama 30 menit dalam wadah silinder. Hasil optimasi kecepatan pengadukan pada tinggi sedimentasi yang stabil hingga hari ke-7 pada 7000 RPM. Emulgator yang stabil dalam membentuk emulsi VCO minyak dalam air adalah gum acasia 15%, 17,5%, 20%, dan tragakan 1%. Hasil optimasi dari Formula A, B, C, dan D dengan memperhatikan pH, viskositas, dan tinggi sedimentasi yang stabil adalah Formula D. Dari hasil uji stabilita freeze thaw, uji stabilita pada suhu 4?C, 25?C, dan 40?C membuktikan bahwa pH dan ukuran partikel sediaan emulsi stabil (P>0,05). Sedangkan uji sentrifuga 3800 RPM terjadi pemisahan fasa pada jam pertama. Uji efek kelompok VCO dan emulsi 0,26 mL/ 20 gr BB menghasilkan penurunan perilaku jumping dibandingkan kontrol positif. Formula emulsi oral Virgin Coconut Oil minyak dalam air yang dipilih dengan komposisi VCO 44% b/v, gum acasia 20% b/v, sukralosa 0,05% b/v, kalium sorbat 0,1% b/v, Alpha-tokoferol 0,02% b/v, Pineapple essence 2% b/v, dan D&C Yellow no.10 0,01% b/v. Sediaan emulsi oral VCO memiliki efek menurunkan gejala putus obat pada model mencit ketergantungan morfin.