digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

COVER Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Levina Ferdiana Adiwibowo
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang dan Tujuan : Setiap saat sel-sel tubuh menghasilkan produkproduk sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Fungsi ekskresi tersebut dilakukan oleh ginjal. Apabila terjadi penurunan fungsi atau kerusakan pada ginjal yang disebut sebagai gagal ginjal, terjadi akumulasi produk toksin dan gangguan keseimbangan lain. Pada kondisi tersebut, terjadi peningkatan stres oksidatif yang cenderung memperparah kondisi awal. Penanganan gagal ginjal membutuhkan biaya tinggi, tetapi memberikan hasil akhir yang belum tentu memuaskan. Studi terdahulu menunjukkan bahwa baik rambut jagung maupun binahong dapat membantu perbaikan fungsi ginjal pada model tikus gagal ginjal. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menentukan efek pemberian kombinasi ekstrak rambut jagung dan binahong terhadap kerusakan gagal ginjal serta mempelajari pengaruhnya terhadap stres oksidatif. Metode : Model tikus gagal ginjal dibentuk melalui pemberian gentamisin 100 mg/kg bb secara intraperitoneal dan piroksikam 3,6 mg/kg bb peroral selama 7 hari berturut-turut yang dilanjutkan dengan pemberian piroksikam selama periode terapi. Hewan uji dibagi menjadi kelompok kontrol positif, kelompok uji jagung 75 mg/kg bb, kelompok uji binahong 100 mg/kg bb, kelompok uji jagung-binahong setengah dosis, kelompok uji jagung-binahong satu dosis, dan kelompok kontrol negatif. Ekstrak diberikan selama 4 minggu. Parameter evaluasi fungsi ginjal adalah kadar kreatinin serum, kadar urea serum, indeks ginjal, dan histologi, sedangkan untuk mengukur tingkat stres oksidatif, dilakukan pengujian terhadap tingkat peroksidasi lipid, aktivitas katalase, dan SOD (superoksida dismutase). Hasil : Pada minggu ketiga, terlihat bahwa pemberian ekstrak mulai dapat menghasilkan penurunan kadar kreatinin serum secara bermakna. Penurunan kadar urea serum baru terlihat kebermaknaannya pada minggu kelima. Kelompok uji kombinasi setengah dosis memberikan aktivitas yang sebanding dengan tunggal-tungalnya, tetapi tidak didapati peningkatan efek secara signifikan pada kelompok dosis yang lebih besar. Setiap kelompok uji memperlihatkan nilai indeks ginjal dan profil histologi yang lebih baik dibandingkan terhadap kelompok kontrol positif. Pemberian ekstrak terbukti dapat menurunkan tingkat peroksidasi lipid dan meningkatkan aktivitas enzim katalase dan SOD secara bermakna. Tidak didapati perbedaan yang signifikan di antara kelompokkelompok uji. Kesimpulan : Baik rambut jagung maupun binahong dapat membantu perbaikan fungsi ginjal pada model tikus gagal ginjal. Penggunaan kombinasi menunjukkan efek sebanding atau sedikit lebih baik dari ekstrak tunggal sehingga kemungkinan bersifat aditif. Mekanisme perbaikan disebabkan oleh penurunan stres oksidatif yang diberikan oleh tiap ekstrak dan kombinasinya.