digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyakit terkait sistem imun semakin hari jumlahnya semakin meningkat. Untuk mengatasi penyakit terkait sistem imun dibutuhkan imunomodulator yang merupakan senyawa yang dapat memodulasi sistem imun. Salah satu sumber imunomodulator adalah tanaman seperti sereh dapur. Sereh dapur secara tradisional digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu dapur dan juga untuk memelihara kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek imunomodulator ekstrak etanol batang sereh dapur (EEBSD). Senyawa aktif dalam batang sereh dapur diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode refluks. Aktivitas imunomodulator ekstrak etanol batang sereh dapur (EEBSD) diuji pada mencit BALB/c betina melalui uji terhadap respon imun non-spesifik dan spesifik. Efek terhadap respons imun non-spesifik ditentukan melalui uji bersihan karbon dan penentuan indeks organ. Efek terhadap respons imun spesifik ditentukan melalui penentuan titer antibodi total, uji hipersensitivitas tipe lambat, dan penentuan kadar IFN-?dan IL-2. Hasil uji bersihan karbon menunjukkan ke-3 dosis EEBSD (375, 750, dan 1.500 mg/kg bb) bersifat imunosupresi yang ditandai dengan indeks fagositik <1. Kedua dosis EEBSD (375 dan 1.500 mg/kg bb) menurunkan indeks limpa secara bermakna (p<0,05). Ke-3 dosis EEBSD tidak mempengaruhi respons imun humoral tetapi dapat menurunkan respon imun selular secara signifikan yang terlihat pada uji hipersensitivitas tipe lambat. Dari ke-3 dosis hanya EEBSD 750 mg/kg bb yang dapat meningkatkan titer IFN-?walaupun tidak signifikan dibandingkan kontrol. Ke-3 dosis EEBSD meningkatkan kadar IL-2 namun hanya dosis 750 mg/kg bb yang signifikan terhadap kontrol (2,478 ± 0,705 vs 1,402 ± 0,172). Pada uji aplikasi EEBSD terhadap model hewan reumatoid artritis (RA) menunjukkan dosis 750 dan 1.500 mg/kg bb dapat menghambat perkembangan radang secara signifikan pada hari ke-20. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa EEBSD memiliki aktivitas imunosupresi.