digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mia Fitriana
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang dan Tujuan: Nauclea subdita (bangkal) adalah salah satu tumbuhan asli Kalimantan yang secara empiris berkhasiat sebagai anti jerawat. Penggunaan serbuk kulit batang bangkal secara empiris kurang praktis dan tidak nyaman, sehingga diperlukan formulasi sediaan sebagai pembawa. Telah dilaporkan bahwa ukuran partikel yang kecil dalam emulsi dapat berfusi dan mengganggu sel prokariotik, virus dan sel eukariotik fungi. Kemampuan antimikroba nanoemulsi dipercaya dihasilkan karena ukuran nano partikel minyak. Oleh sebab itu, selain ekstrak kulit batang bangkal dibuat gel, ekstrak juga dibuat nanoemulsi yang diinkoporasikan ke dalam gel (nanoemulgel) kemudian dibandingkan aktivitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan sediaan gel dan nanoemulgel dari ekstrak kulit batang bangkal yang stabil dan elegan, dan menguji aktivitasnya dalam penghambatan pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) sehingga berpotensi untuk pengembangan pemanfaatan tanaman sebagai kosmetik dalam sediaan yang sesuai. Metode: Kulit batang bangkal diekstraksi menggunakan teknik Soxhlet dengan pelarut etanol. Ekstrak yang diperoleh dikarakterisasi dan ditentukan konsentrasi hambat minimumnya (KHM) mengikuti metode mikrodilusi cair berdasarkan CLSI (2004). Ekstrak kemudian dibuat nanoemulsi. HPMC, Viscolam SMC 20, dan Carbopol 940 diorientasi sebagai basis yang cocok. Ekstrak kemudian diformulasikan dalam bentuk gel dan nanoemulgel serta diuji aktivitasnya dengan metode difusi agar. Gel dan nanoemulgel terpilih dievaluasi secara fisik dan biologi serta diuji iritasi. Hasil: Rendemen ekstrak sebesar 6,141 % b/b. Rasio minyak, surfaktan, kosurfaktan yang paling baik sebagai pembawa ekstrak adalah Virgin Coconut Oil (VCO) : Cremophor RH40 : etanol perbandingan 1 : 8: 1, nanoemulsi dengan rasio ini sebagai pembawa ekstrak sebesar 25 mg. HPMC 5 % dipilih sebagai basis gel ekstrak dan Viscolam SMC 20 20 % dipilih sebagai basis nanoemulgel ekstrak. Nanoemulgel ekstrak 1 % dapat menghambat pertumbuhan P. acnes sedangkan saat dibuat bentuk gel memerlukan konsentrasi 6 % baru menunjukkan penghambatan. Secara estetika, sediaan nanoemulgel lebih terlihat menarik karena berwarna jernih dibandingkan dengan sediaan gel. Penelitian menunjukkan sediaan gel dan nanoemulgel tidak menimbulkan iritasi dan stabil secara fisika dan biologi sampai pada hari ke-30. Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit batang bangkal memiliki aktivitas terhadap P. acnes seperti pada empirisnya. Ekstrak yang dibuat dalam bentuk nanoemulgel memberikan nilai KHM 5 kali lebih baik (1 %) dibandingkan ekstrak yang langsung dibuat gel (6 %). Gel 6 % dan nanoemulgel 1 % ekstrak kulit batang bangkal dapat dijadikan salah satu alternatif obat jerawat yang berkhasiat dan tidak mengiritasi.