Pemahaman kondisi geologi bawah permukaan, salah satunya digambarkan oleh distribusi kecepatan gelombang geser (Vs), sangat penting untuk mengidentifikasi zona alterasi hidrotermal, lapisan impermeabel (clay cap), dan zona reservoir pada sistem panas bumi. Penelitian tomografi ambient noise (ANT) di Lapangan Panas Bumi Dieng masih sangat terbatas, dan sejauh ini belum ditemukan kajian yang memanfaatkan gelombang Love. Gelombang Love memiliki keunggulan dalam sensitivitas terhadap variasi Vs lateral sehingga kombinasinya dengan gelombang Rayleigh dapat digunakan untuk identifikasi sifat anisotropik kerak atas, yang sangat relevan di lingkungan vulkanik kompleks seperti Lapangan Panas Bumi Dieng.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi distribusi kecepatan gelombang geser (Vs) di Lapangan Panas Bumi Dieng menggunakan tomografi ambient noise berbasis gelombang Love. Data ambient noise diolah melalui tiga tahapan utama: 1. korelasi silang antarstasiun, 2. ekstraksi kurva dispersi, dan 3. inversi untuk menghasilkan model Vs tiga dimensi. Selain tiga tahapan tersebut, dilakukan pula analisis karakteristik sumber noise untuk mengungkap arah dominan datangnya gelombang permukaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan dominansi sinyal sumber noise berasal dari arah barat laut–utara relative terhadap wilayah penelitian. Hal ini kemungkinan terkait dengan aktivitas oseanik di Laut Jawa. Hasil inversi mengungkapkan zona Vs rendah (< 1,2 km/s) di kedalaman dangkal yang diinterpretasikan sebagai clay cap, zona Vs menengah–tinggi (> 1,4 km/s) pada rentang kedalaman 0,2–0,6 km yang merepresentasikan batuan kompak, serta zona transisi menuju reservoir pada kedalaman > 1,4 km. Integrasi hasil penelitian ini dengan data magnetotelluric dan gaya berat memperkuat interpretasi tersebut. Hasil penelitian ini menegaskan potensi pemanfaatan data gelombang Love dalam memetakan kontinuitas clay cap dan memberikan informasi penting bagi strategi eksplorasi serta pengelolaan berkelanjutan sumber daya panas bumi.
Perpustakaan Digital ITB