Ketidakseimbangan antara faktor defensif dan faktor agresif dalam lambung dapat menyebabkan
terjadinya tukak atau luka. Salah satu penyebab utama terjadinya tukak lambung adalah
penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid seperti asetosal dalam dosis tinggi. Kunyit (Curcuma
domestica Val.) merupakan tanaman yang banyak tersebar di Asia Tenggara dan penggunaannya
sangat beragam. Menurut penelitian, kandungan kurkumin yang terdapat dalam kunyit memiliki
aktivitas antitukak dan efek gastroprotektif. Propolis merupakan resin atau semacam getah yang
dikumpulkan lebah dari tanaman. Popularitasnya meningkat sebagai salah satu pilihan
pengobatan alternatif atau suplemen tambahan untuk menunjang kesehatan di dunia. Penelitian
terdahulu telah menemukan aktivitas propolis sebagai antitukak. Kombinasi keduanya
diperkirakan memiliki aktivitas antitukak yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan menentukan
aktivitas antitukak ekstrak kunyit yang dikombinasikan dengan ekstrak propolis. Aktivitas
ditentukan dengan pengujian kombinasi ekstrak pada hewan uji yang telah diinduksi tukak
dengan asetosal. Jumlah dan keparahan lesi ditentukan secara makroskopik dan mikroskopik.
Pada kelompok hewan yang diuji dengan ekstrak kunyit 100 mg/kg bb dan propolis 100 mg/kg bb
menunjukkan perbedaan yang signifikan jumlah dan keparahan lesi jika dibandingkan dengan
kelompok kontrol (p<0,05). Pada dosis kunyit 100 mg/kg bb dan propolis 50 mg/kg bb juga
memberikan hasil yang berbeda bermakna jumlah dan keparahan lesi dibandingkan dengan
kelompok kontrol (p<0,05). Kedua dosis kombinasi dibandingkan dengan kelompok hewan uji
ekstrak kunyit tunggal 100 mg/kg bb dan kelompok propolis tunggal 100 mg/kg bb memiliki
perbedaan bermakna (p<0,05). Dapat disimpulkan kombinasi ekstrak kunyit dengan ekstrak
propolis memberikan aktivitas antitukak yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kunyit
atau propolis tunggal.