digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Cover_Intan Permata Sari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 1_Intan Permata Sari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 2_Intan Permata Sari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 3_Intan Permata Sari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 4_Intan Permata Sari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 5_Intan Permata Sari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 6_Intan Permata Sari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pustaka_Intan Permata Sari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) merupakan salah satu jenis tumbuhan parasit yang digolongkan ke dalam suku Loranthaceae. Daun benalu biasa digunakan untuk pengobatan tradisional. Sebagian besar senyawa yang terkandung dalam daun benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) yaitu flavonoid. Flavonoid memiliki aktivitas utama seperti antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri. Kandungan flavonoid dalam benalu ini telah banyak diteliti, namun belum ada penelitian yang fokus pada benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) yang tumbuh di pohon angsana. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi flavonoid utama dari daun benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) yang tumbuh di pohon angsana. Daun benalu segar dikumpulkan, disortasi, dibersihkan, dikeringkan dalam oven, dan digiling menjadi serbuk simplisia. Simplisia daun benalu diekstraksi menggunakan metanol 50% dengan metode refluks selama dua jam. Ekstraksi dilakukan tiga kali dan ekstrak dipantau menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstrak dipekatkan menggunakan penguap putar vakum hingga menghasilkan ekstrak kental. Ekstrak kental dilarutkan di dalam air panas dan disaring, lalu filtrat difraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut berturut-turut yaitu petroleum eter, kloroform, dan etil asetat. Keempat fraksi dipantau dengan metode KLT. Dari hasil analisis kualitatif, senyawa flavonoid banyak terkandung dalam fraksi etil asetat, karena setelah penyemprotan dengan pereaksi sitroborat dihasilkan dua bercak yang berpendar dengan Rf 0,52 dan 0,6, sedangkan pada fraksi petroleum eter dan fraksi kloroform tidak terdapat bercak yang berpendar, dan pada fraksi air hanya muncul satu bercak dengan Rf 0,52. Separasi dilakukan terhadap fraksi etil asetat menggunakan KLT preparatif. Hasil separasi diuji kemurniannya dengan metode KLT pengembangan tunggal dan KLT dua dimensi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil separasi tersebut murni. Karakterisasi dilakukan terhadap hasil separasi yang telah dinyatakan murni menggunakan spektrofotometri UV-sinar tampak dengan menggunakan pereaksi geser. Dari hasil karakterisasi, senyawa flavonoid utama dari benalu ini memiliki absorbansi maksimum pada panjang gelombang 256 nm (pita II) dan 349 nm (pita I). Hasil karakterisasi menggunakan pereaksi geser dan spektrofotometri UV-sinar tampak menunjukkan bahwa senyawa flavonoid utama ini diduga merupakan senyawa flavon dengan gugus hidroksi pada posisi 3 yang tersubstitusi, gugus hidroksi pada posisi 5, 7, dan orto dihidroksi pada cincin B (posisi 4’dan 3’).