Ekonomi kreatif menjadi gelombang ekonomi yang diprediksikan akan menguasai
gelombang ekonomi dunia di masa depan (Alvin Toffler, 1980), dimana
perkembangan ekonomi bergantung pada ide dan gagasan kreatif. Perkembangan
ekonomi kreatif, tidak terlepas dari peran ekspor hasil karya pelaku kreatif ke
manca negara. Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik
2016, sepertiga dari hasil ekspor (33,56%) bersumber dari Jawa Barat. Hal ini
menggambarkan keberadaan dan dominasi pelaku industri kreatif di Jawa Barat
yang melebihi jumlah pelaku kreatif di propinsi lainnya
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang dicanangkan sebagai Kota Kreatif
oleh pemerintah. Hal ini juga didukung oleh banyaknya kekuatan kreativitas di
Kota Bandung, yang bahkan terpilih menjadi pilot project kota kreatif se-Asia
Pasifik. Hal ini juga didukung oleh kehadiran dari pelaku kreatif Bandung yang
memiliki karakter unik yang dibawa dari budayanya. Karakter hade ka semah
menciptakan masyarakat Sunda sangat adaptif dan berpikiran terbuka terhadap
gagasan dari luar (Hermawati, 2015). Keunikan karakter inilah yang menciptakan
pelaku kreatif yang dapat berkembang dengan sangat pesat.
Namun, keberadaan fasilitas yang dapat mengakomodasi kebutuhan akan ruang
yang dapat menstimulasi kreativitas masih sangat minim di Bandung. Kehadiran
rumah kreativitas dengan ruang berkumpul pelaku kreatif menjadi suatu praktek
yang efektif dalam memasarkan produk industri kreatif dalam membentuk
positioning dalam memberi citra baik kepada pasar (Rufaidah, 2015).
Permasalahan ini seringkali menghambat kreativitas dari pelaku kreatif di Bandung
untuk terus berkreasi dan mengembangkan usaha mereka. Pelaku kreatif
mengalami kesulitan untuk mencari tempat yang nyaman untuk mereka
mengeluarkan ide kreatif dan berekspresi dengan bereksperimen dari ide kreatif
tersebut. Padahal sebagai pelaku kreatif, mereka sangat memerlukan ruang yang
nyaman yang dapat memberikan makna pada sebuah tempat menjadi place dan juga
berbagai fasilitas yang fleksibel yang dapat memfasilitasi kebutuhan mereka yang
dinamis akan ruang untuk menciptakan kenyamanan pelaku kreatif dalam bekerja
dan menghasilkan berbagai inovasi kreatif.
ii
Oleh karena itu, perancangan rumah kreativitas ini dilakukan sebagai cara untuk
memfasilitasi pelaku kreatif Bandung dengan ruang yang dapat mengakomodasi
kedinamisan perilaku pelaku kreatif dengan fleksibilitas dan menciptakan makna
pada sebuah place. Kedua hal ini diberikan kepada pelaku kreatif untuk
memberikan kenyamanan bagi mereka dalam meperoleh dan mengeluarkan
gagasan kreatif secara bebas, efektif, dan efisien tanpa adanya hambatan.
Kenyamanan dalam berkarya pun akan mendatangkan berbagai pelaku kreatif ke
dalam rancangan dan membentuk lahirnya berbagai komunitas. Pembentukan
komunitas dalam sebuah ruang yang nyaman untuk berkreasi kreatif kemudian
melahirkan kolaborasi diantara pelaku kreatif. Kolaborasi yang terjadi pun turut
membangun perkembangan pelaku kreatif khususnya di Bandung. Sehingga pada
akhirnya akan turut membentuk dan mengembangkan ekosistem kreativitas pelaku
kreatif dalam berkarya kreatif.
Untuk menghasilkan ruang yang mampu untuk memfasilitas kreativitas dari pelaku
kreatif, maka diperlukan ruang yang sangat fleksibel dan juga memiliki kedekatan
dengan pelaku kreatif. Hal ini dibentuk melalui berbagai suasana ruang yang
kreatif. Suasana kreatif juga dibentuk dari bentukan massa yang dinamis sebagai
bentuk ruang bagi pelaku kreatif untuk berkarya. Bentukan fasade, dan warna yang
diberikan pada rancangan juga turut berperan penting dalam membentuk suasana
yang kreatif bagi pelaku kreatif. Ruang kreatif pun dibentuk dengan menghadirkan
aktivitas-aktivitas kreatif yang tersebar di setiap sisi bangunan secara fleksibel
sehingga membentuk suasana kreatif.
Kegiatan kreatif yang tersebar juga difasilitas dengan ruang yang fleksibel dimana
tidak ada batasan yang rigid untuk beraktivitas di dalam bangunan. Pelaku kreatif
Bandung yang memiliki karakter yang sangat dinamis dapat mengekspresikan diri
tanpa adanya batasan. Berbagai ruang pada banguna dirancang untuk dapat dibuka
dan ditutup secara fleksibel untuk berbagai kegiatan. Hal inilah yang juga turut
ambil bagian dalam menghasilkan ruang yang fleksibel bagi pelaku kreatif
berekspresi.
Kehadiran hasil rancangan “Bandung Collaborative Cloud”hadir sebagai identitas
dari pelaku kreatif Bandung. Kehadirannya menjadi ikon dari karakter pelaku
kreatif Bandung. Kehadirannya di tengah ruang kota yang telah semakin
ditinggalkan pun menjadi bagian dari pembentukan suasana kreatif dan
menghidupkannya kembali menjadi daya tarik pelaku kreatif maupun masyarakat
umum.