digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gereja Katedral bagi umat Katolik tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah melainkan juga menjadi sebuah simbol identitas. Simbol identitas yang dimaksud adalah dimana Gereja Katedral hadir sebagai wujud persatuan dari umat Katolik disuatu wilayah. Sebagai simbol identitas, Gereja Katedral diharapkan mampu merepresentasikan unsur lokalitas setempat. Proses tersebut merupakan salah satu bentuk usaha Gereja Katolik dalam melakukan inkulturasi dengan kebudayaan setempat. Mengacu pada hal tersebut, tujuan tesis ini adalah mengangkat unsur lokalitas yang ada di Pulau Timor, dalam hal ini unsur kebudayaan suku Atoni di Tamkesi, untuk diterapkan dalam perancangan Gereja Katedral Kristus Raja di Kupang. Proses penerapan unsur kebudayaan kedalam desain Gereja Katedral dilakukan dengan menggunakan metode transformasi bentuk. Metode transformasi bentuk dipilih menjadi metode perancangan karena bentuk merupakan unsur yang paling mudah dipahami oleh manusia. Sehingga diharapkan desain bangunan Gereja Katedral Kristus Raja dapat dipahami sebagai salah satu hasil dari inkulturasi terhadap unsur kebudayaan setempat.