Gereja Katedral bagi umat Katolik tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah
melainkan juga menjadi sebuah simbol identitas. Simbol identitas yang dimaksud
adalah dimana Gereja Katedral hadir sebagai wujud persatuan dari umat Katolik disuatu
wilayah. Sebagai simbol identitas, Gereja Katedral diharapkan mampu
merepresentasikan unsur lokalitas setempat. Proses tersebut merupakan salah satu
bentuk usaha Gereja Katolik dalam melakukan inkulturasi dengan kebudayaan
setempat. Mengacu pada hal tersebut, tujuan tesis ini adalah mengangkat unsur lokalitas
yang ada di Pulau Timor, dalam hal ini unsur kebudayaan suku Atoni di Tamkesi, untuk
diterapkan dalam perancangan Gereja Katedral Kristus Raja di Kupang. Proses
penerapan unsur kebudayaan kedalam desain Gereja Katedral dilakukan dengan
menggunakan metode transformasi bentuk. Metode transformasi bentuk dipilih menjadi
metode perancangan karena bentuk merupakan unsur yang paling mudah dipahami oleh
manusia. Sehingga diharapkan desain bangunan Gereja Katedral Kristus Raja dapat
dipahami sebagai salah satu hasil dari inkulturasi terhadap unsur kebudayaan setempat.