COVER Harjono Saputro
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Harjono Saputro
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Harjono Saputro
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Harjono Saputro
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Harjono Saputro
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 HARJONO SAPUTRO
PUBLIC 
Nilai konduktivitas termal daging sapi segar telah ditentukan secara eksperimental
dengan menggunakan metode perpindahan panas transien. Metode transien
dianggap sangat cocok karena daging sapi dengan ukuran 4 x 4 x 4 cm dapat
dianggap sebagai benda semi infinite.
Pengukuran dilakukan pada temperatur kamar dan pada daging sapi dipilih
memiliki keseimbangan pada temperatur tersebut, sehingga perpindahan panas
tidak terlalu dipengaruhi oleh temperatur sekelilingnya. Temperatur permukaan
yang dikontakkan daging dipilih antara 5 – 10 0C. Untuk memperoleh temperatur
konstan pada permukaan dibuat perangkat uji dengan sirkulasi air dingin yang
menyemprotkan jet air ke permukaan pendingin daging melalui beberapa puluh
nosel.
Untuk menentukan nilai konduktivitas termal (k) dan difusitas panas (????) terlebih
dahulu dilakukan pengukuran kapasitas panas jenis daging dengan menggunakan
kalorimeter. Waktu pengukuran berkisar antara 0 detik hingga 1000 detik. Untuk
daging dengan kandungan air 73 %, harga k yang diperoleh adalah 0,56 W/m K
dan ???? = 1,17 x 10-7 m2/s, sedangkan untuk daging dengan kandungan air 67,5 %
diperoleh harga k adalah 0,21 W/m K dan ???? = 4,48 x 10-8 m2/s. Harga-harga yang
diperoleh mendekati harga yang pernah dilaporkan di literatur-