digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Threefanny Pinta Anugrah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Threefanny Pinta Anugrah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Threefanny Pinta Anugrah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Threefanny Pinta Anugrah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Threefanny Pinta Anugrah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Threefanny Pinta Anugrah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Threefanny Pinta Anugrah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Penggunaan oral sulfasalazin memberikan bioavailabilitas kurang dari 15% dan memiliki efek samping pada mulut yaitu ulkus mulut dan pada saluran cerna yaitu mual, diare, dispepsia, nyeri perut, dan stomatitis. Untuk mengatasi hal tersebut digunakan sediaan transdermal. Lapisan stratum korneum menjadi barier penetrasi sulfasalazin melewati kulit. Pada penelitian sebelumnya telah dikembangkan formulasi SLN untuk meningkatkan penetrasi sulfasalazin, akan tetapi menunjukkan ketidakstabilan secara fisik. Formula NLC dikembangkan untuk memperbaiki sifat fisikokimia SLN. NLC dibuat dengan menggunakan kombinasi metode homogenisasi kecepatan tinggi dan sonikasi. Formula NLC optimum terdiri dari 8% lipid total dengan perbandingan apifil dan asam oleat yaitu 90:10, 8% plantacare, dan 1% sulfasalazin. Karakterisasi yang dilakukan adalah ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, efisiensi penjeratan, morfologi, stabilitas fisika, dan uji difusi secara in vitro. Ukuran partikel yang dihasilkan 284,3 nm dengan indeks polidispersitas 0,318 dan zeta potensial -33,11 mV. Efisiensi penjeratan sulfasalazin 71,9%. Morfologi NLC sulfasalazin dievaluasi menggunakan TEM berbentuk mendekati sferis. Evaluasi fisik NLC sulfasalazin pada suhu 4°C, suhu 40°, dan uji freeze thaw tiga siklus cukup stabil jika dibandingkan penyimpanan pada suhu 25 °C. Hasil uji difusi in vitro setelah 24 jam menunjukkan akumulasi fluks NLC sulfasalazin sebesar 124 × 10 -3 mg/cm 2 /jam dan terdapat peningkatan jika dibandingkan sediaan SLN sulfasalazin. Fluks difusi sediaan gel NLC sulfasalazin 0,5% sebesar 10,1 × 10 -3 mg/cm 2 /jam dan lebih baik jika dibandingkan sediaan suspensi sulfalasazin dengan fluks 4,105 × 10 -3 mg/cm 2 /jam. NLC Sulfasalazin memiliki sifat fisikokimia yang lebih baik jika dibandingkan SLN sulfasalazin.