digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Furosemid merupakan agen diuretik potent dengan waktu paruh 45-60 menit dan bioavailabilitas oral hanya sekitar 50%. Salah satu alternatif untuk meningkatkan bioavailabilitas adalah dengan penggunaan sediaan transdermal, akan tetapi stratum korneum menjadi barier untuk penetrasi furosemid (FRS) melewati kulit. Untuk mengatasi hal tersebut Solid Lipid Nanoparticles (SLN) diformulasikan agar dapat meningkatkan penetrasi furosemid melewati stratum korneum. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi SLN sebagai pembawa FRS dan evaluasi fisika kimia termasuk uji difusi secara in vitro. Pembuatan SLN menggunakan kombinasi homogenisasi kecepatan tinggi dan ultrasonikasi. Formula SLN terdiri dari 10% apifil, 8% plantacare dan 0,5% furosemid. Karakterisasi yang dilakukan adalah ukuran partikel,indeks polidispersitas, zeta potensial, efisiensi penjerapan (EP), titik lebur, morfologi, stabilitas fisika kimia, uji difusi secara in vitro serta uji keamanan. Ukuran partikel SLN yang dihasilkan berkisar 50 –100 nm dengan nilai indeks polidispersitas kurang dari 0,5 dan nilai zeta potensial -4,64 mV. Efisiensi penjerapan furosemid dalam SLN adalah 75,82 ±6,71%. Morfologi SLN FRS yang dievaluasi menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM) berbentuk sferis. Termogram DSC menunjukkan adanya pemadatan kembali lipid setelah proses pembuatan SLN. Evaluasi fisik SLN FRS menunjukkan SLN yang stabil pada penyimpanan suhu ruang selama 90 hari, namun terjadi sedikit peningkatan ukuran partikel pada penyimpanan suhu 40 0 C. Kadar FRS di dalam SLN selama 28 hari di suhu ruang dan suhu 40 0 C relatif stabil. Hasil uji difusi in vitro menunjukkan jumlah FRS yang terpenetrasi 134,33 µg/cm 2 dengan fluks 32,42 µg/cm 2 /jam dari sediaan krim SLN dan 296,93 µg/cm 2 dengan fluks 107,10 µg/cm 2 /jam dari sediaan gel SLN. Hasil analisis statistik ANOVA satu arah menunjukkan sediaan SLN dan gel SLN dapat meningkatkan penetrasi FRS dibandingkan suspensi FRS dan gel FRS.