Penyakit radang usus atau dikenal dengan Inflammatory bowel disease (IBD) sampai saat ini, belum
diketahui pasti penyebabnya. Golongan obat yang paling banyak digunakan untuk terapi adalah
golongan aminosalisilat dan obat yang digunakan adalah sulfasalazin, walaupun efek terapi
sulfasalazin telah diketahui, tetapi mekanisme kerja masih belum diketahui. Oleh karena itu,
interaksi dan toksisitas dari sulfasalazin dan metabolitnya perlu diteliti lebih lanjut. Interaksi
diprediksi dengan pendekatan docking molekuler dan prediksi toksisitas dilakukan dengan
menggunakan program Toxtree dan VEGA. Sulfasalazin, mesalamin dan sulfapiridin diprediksi
memiliki interaksi yang baik dengan ketiga protein target. Mesalamin sebagai metabolit aktif
memiliki interaksi dengan protein target lebih lemah dibandingkan interaksi sulfasalazin dan
sulfapiridin dengan protein target. Ketiga protein target PPARg, PGE sintase dan MMP-9 memiliki
interaksi paling baik dengan senyawa uji sulfasalazin dengan energi ikatan dan konstanta inhibisi
?9,73 Kcal/mol, 74.35 nM; ?7,07Lcal/mol, 6,61 µM; dan ?5,20 Kcal/mol, 155,34 µM berturut-turut.
Walaupun ketiga senyawa uji memiliki interaksi yang baik dengan protein target, interaksi protein
target PPARg dan MMP-9 dengan ligan alami lebih baik. Interaksi sulfasalazin dengan protein PGE
sintase lebih baik dibandingkan dengan ligan alaminya. Energi ikatan dan konstanta inhibisi dari
penambatan protein target PPARg, PGE sintase dan MMP9 secara berturut-turut adalah ?10,21
Kcal/mol, 32,63 nM; ?5,73 Kcal/mol, 62,96 µM; ?13,09, 219,46 pM. Hasil prediksi toksisitas
sulfasalazin diprediksi memiliki toksisitas tinggi tetapi tidak memiliki masalah keamanan yang
signifikan, memiliki toksisitas perkembangan, tidak memiliki aktivitas mutagenik dan karsinogenik.
Mesalamin diprediksi memiliki toksisitas rendah dan tidak memiliki masalah keamanan yang
signifikan, tidak memiliki toksisitas perkembangan, aktivitas mutagenik ataupun karsinogenik.
Sulfapiridin diprediksi memiliki toksisitas tinggi tetapi tidak memiliki masalah keamanan yang
signifikan, tidak memiliki aktivitas mutagenik dan memiliki toksisitas perkembangan dan aktivitas
karsinogenik.