digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Palu adalah salah satu kota di Pulau Sulawesi dengan geologi yang sangat kompleks. Terdapat banyak sesar aktif di Pulau Sulawesi, salah satunya adalah Sesar Palu Koro. Apabila di bawah Kota Palu terdapat sedimen yang tebal, sedimen tersebut dapat menyebabkan amplifikasi pada tanah saat terjadi gempa sehingga kerusakan yang diakibatkannya akan cukup parah. Untuk mengkarakterisasi struktur bawah permukaan dari Kota Palu, dilakukan pengolahan data rekaman mikrotremor dari 22 stasiun seismik menggunakan metode Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio (HVSR). HVSR adalah metode untuk mendapatkan informasi bawah permukaan dari pengukuran stasiun tunggal yang dapat digunakan untuk meneliti risiko kegempaan di sekitar lokasi stasiun itu ditempatkan atau di wilayah yang dilingkupi suatu jaringan stasiun seismik. HVSR dilakukan dengan membandingkan spektrum Fourier komponen horizontal dengan komponen vertikal. Rasio ini bervariasi terhadap frekuensi yang akan menghasilkan kurva H/V sebagai fungsi dari frekuensi. Dari kumpulan kurva H/V kemudian dibuat ke dalam bentuk peta frekuensi dominan dan peta amplifikasinya. Berdasarkan peta yang dihasilkan menunjukkan bahwa di daerah sekitar Teluk Palu didominasi oleh frekuensi dominan yang relatif rendah dan nilai amplifikasinya tinggi. Kurva H/V yang telah dipetakan tersebut kemudian digunakan sebagai input untuk tahap inversi dengan menerapkan algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) untuk mendapatkan struktur seismik bawah permukaan berdasarkan variasi kecepatan gesernya (Vs). PSO adalah algoritma optimisasi global yang terinspirasi oleh tingkah laku individu-individu dalam suatu kawanan. Hasil inversi menunjukkan bahwa terdapat struktur berkecepatan rendah yang membentuk pola cekungan di bawah permukaan Kota Palu pada bagian utara dan tenggara.