digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gempabumi dengan kekuatan Mw=5,6 pada tahun 2022 terjadi di Daerah Cianjur. Gempabumi yang terjadi di wilayah ini merupakan salah satu gempabumi dangkal yang bersumber dari daratan dengan kedalaman sumber gempa sebesar 10 km dan dapat dikategorikan sebagai gempabumi merusak. Kerusakan yang diakibatkan meliputi kerusakan bangunan dan infrastruktur penunjang aktivitas masyarakat. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur bawah permukaan dan mampu mengidentifikasi lapisan lunak berdasarkan sebaran nilai resistivitas yang dapat dikorelasikan dengan besar faktor amplifikasi. Metode Magnetotellurik dilakukan di wilayah ini dengan menggunakan lima komponen medan listrik dan medan magnet. Metode Magnetotellurik memanfaatkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 10?³ Hz sampai 10? Hz. Berdasarkan hasil inversi 1 dimensi dan hasil inversi 2 dimensi yang didapatkan dari pengukuran pada 3 titik pengukuran, salah satu bagian penyusun struktur bawah permukaan adalah lapisan lunak dengan nilai resistivitas yang berkisar antara 4 ?.m sampai dengan 64 ?.m. Lapisan lunak dapat memicu nilai faktor amplifikasi yang tinggi sehingga tingkat kerusakan pada daerah penelitian cukup tinggi.