ABSTRAK Fernanda Daiva Pangestu
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada tanggal 21 November 2022, gempa bumi berkekuatan 5,6 melanda Cianjur,
Jawa Barat, Indonesia, mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan
infrastruktur. Gempa terjadi di kedalaman kurang lebih 10 km terkait adanya
indikasi sesar konjugasi di wilayah tersebut. Penelitian bertujuan untuk
mengkarakterisasi struktur bawah permukaan wilayah Cianjur dengan
menggunakan metode Earthquake Horizontal to Vertical Spectral Ratio (EHVSR).
Dengan menganalisis rekaman gempa susulan dari 19 stasiun pengukuran, kami
memperoleh kurva EHVSR dari bagian perekaman noise, gelombang S, dan
gelombang coda. Jika dibandingkan bagian-bagian tersebut, bagian gelombang S
menunjukkan hasil yang menunjukkan frekuensi dominan lebih rendah dan
amplitudo lebih tinggi yang menunjukkan adanya lapisan tanah lunak yang lebih
tebal di wilayah tersebut. Namun, bentuk kurva bagian gelombang coda memiliki
kemiripan dengan kurva bagian perekaman noise. Kemiripan
tersebut menunjukkan bahwa gelombang tersebut bergerak pada medium dengan
cara yang serupa dan beresonansi pada frekuensi atau struktur geologi yang hampir
sama. Informasi kurva EHVSR komponen gelombang S setiap stasiun pengukuran
dilakukan Inversi kurva EHVSR untuk memberikan profil kecepatan gelombang
geser (VS). Berdasarkan hasil inversi kurva EHVSR, Cianjur memiliki struktur
tanah keras dan batuan lunak yang cukup tebal, namun di beberapa titik terdapat
lapisan tanah lunak yang tipis. Pada kedalaman 30 m dan 100 m, material masih
cukup bervariasi dengan indikasi lapisan yang kurang terkompaksi, sementara pada
kedalaman 500 m, material menjadi lebih seragam dan terkompaksi. Pada
kedalaman 1000 m, peningkatan VS menunjukkan adanya lapisan yang lebih padat
dan keras, kemungkinan berupa batuan dasar. Berdasarkan klasifikasi, daerah
penelitian memiliki tanah sedang hingga keras.