Peningkatan produksi sumur minyak dan gas di suatu lapangan harus meninjau komponen-komponen yang
terintegrasi. Komponen-komponen tersebut dimulai dari reservoir, berakhir dengan separator. Hal ini dilakukan
untuk mempertimbangkan restriksi-restriksi yang terjadi untuk setiap komponen, sehingga laju produksi yang
dihasilkan akan menjadi lebih realistik. Metode Pengangkatan Buatan sering dipilih sebagai alternatif dalam
peningkatan produksi di suatu lapangan Minyak dan Gas.
Pada studi kasus ini, suatu model terintegrasi dikembangkan untuk lapangan lepas pantai dengan kondisi
terdapat dua reservoir, jumlah sumur total sebanyak lima sumur, dan masing-masing sumur mengalir secara
alami. Pemilihan Pengangkatan Buatan di lapangan ini mempertimbangkan kondisi sumur yang ada. Katup
injeksi untuk Gas Lift telah terpasang untuk setiap sumur ketika komplesi pertama sumur dilakukan. Sehingga
metode Pengangkatan Buatan yang digunakan yaitu Gas Lift. Injeksi gas dilakukan untuk melihat seberapa besar
peningkatan produksi pada lapangan ini. Kondisi optimal didapatkan dengan melakukan optimasi terhadap
injeksi gas untuk masing-masing sumur.
Pada studi ini dihasilkan bahwa dilakukan injeksi Gas Lift terhadap empat dari lima sumur sedangkan satu
sumur lainnya dibiarkan mengalir secara natural karena kondisi sumur yang tidak memungkinkan untuk
dilakukan Gas Lift. Produksi minyak pada lapangan ini dapat ditingkatkan sebesar 7 %, yaitu dari 14498 bopd
menjadi 15528 bopd.