Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan energi, industri minyak dan gas di seluruh dunia juga ikut serta dalam menemukan metoda inovasi terbaru untuk dapat mengikuti perkembangan kebutuhan. Salah satu caranya adalah dengan melalui metode EOR (Enhanced Oil Recovery). Dalam arti lain, metode yang digunakan untuk memproduksi minyak/gas tidak dalam bentuk yang kovensional. Salah satu metode EOR yang sudah marak digunakan yaitu adalah Low-Salinity Water Injection. Mesikpun demikian, teknologi Low-Salinity Water Injection (LSWI) masih memiliki ruang untuk penyempurnaan terhadap metode tersebut. Dalam hal ini, penulis mengajukan adanya penambahan solusi polimer ke dalam LSWI untuk diteliti lebih lanjut dikarenakan penulis berpendapat bahwa metode ini merupakan metode yang cocok untuk diaplikasikan terlebih di Indonesia.
Studi ini akan mendiskusikan mengenai mekanisme di balik metode kombinasi di atas dan juga meneliti keuntungan yang diraih dari segi produksi total minyak dari penambahan solusi polimer ke dalam LSWI. Selain itu, studi berikut juga melakukan analisa sensitvitas kepada parameter yang mempengaruhi hasil simulasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, evaluasi dari karakteristik reservoir perlu dilakukan untuk menentukan kesesuaian reservoir dengan metode ini, selain itu studi literatur juga dilakukan untuk menentukan mekanisme dari kedua metode ini baik secara independen maupun secara bersama. Dengan itu, studi simulasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan simulator komersial – Tnavigator dengan beberapa scenario pada struktur “T” di Lapangan “S”. Simulasi dilakukan dalam bentuk model black-oil dikarenakan adanya simplifikasi pada model simulasi dimana untuk menggunakan model komposional masih diperlukan penelitian yang lebih lanjut. Analisa sensitivitas juga dilakukan untuk mendapatkan hasil analisa Parento dan analisa Tornado.
Berdasarkan studi yang dilakukan, dapat dibuktikan bahwa dengan menambahkan solusi polimer ke dalam LSWI dapat meningkat perolehan minyak keseluruhan dari Lapangan “S” dalam jangka waktu proyek yang ditentukan yaitu 10 bulan. Simulasi juga menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang terjadi apabila dilakukan perubahan nilai-nilai parameter: waktu saat injeksi polimer dilakukan, salinitas air injeksi, konsentrasi polimer, dan laju injeksi.