Sungai Citarum merupakan sungai dengan pencemaran tertinggi di dunia akibat limbah industri dan domestik. Selain mencemari sungai, limbah domestik dapat menimbulkan risiko kerentanan terhadap penyakit. Kecamatan Majalaya khususnya Desa Majasetra dan Majalaya memiliki risiko kerentanan akibat pencemaran septitank sebesar 80% dan 88% secara berurutan. Oleh karena itu, direncanakan IPAL Domestik Kecamatan Majalaya dengan kapasitas 2.483 m3/hari. IPAL ini akan melayani 55% wilayah Kecamatan Majalaya pada tahun 2028 dan 100% pada tahun 2038. Limbah yang akan diolah memiliki parameter BOD sebesar 92,8 mg/L dan TSS sebesar 77,78 mg/L dan parameter lainnya. Terdapat 3 alternatif pengolahan air limbah yaitu, CMAS, Trickling Filter, dan MBBR. Pemilihan alternatif didasarkan pada kriteria efisiensi penyisihan, kebutuhan lahan, produksi lumpur, kebutuhan energi, dan biaya konstruksi. Hasil pembobotan menunjukkan alternatif terpilih yaitu Trickling Filter. Konfigurasi pengolahan terdiri dari bar screen, grit chamber, bak ekualisasi, sedimentasi primer, trickling filter, clarifier, disinfeksi, gravity thickener dan sludge drying bed.
Perpustakaan Digital ITB