Bandung memiliki sejarah yang erat dengan perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia.
Namun hingga kini Bandung belum memiliki museum seni rupa kontemporer yang memadai.
Berlokasi di Jalan Sersan Bajuri no. 15-25, museum seni rupa kontemporer dengan luas tapak 13000
m2 dan luas bangunan total 11340 m2 ini diprakarsai pihak swasta. Isu utama perancangan adalah
citra bangunan, fleksibilitas, dan dampak lingkungan. Dengan KDB 40% dan KDH 52%, lokasi tapak
yang terletak di Kawasan Bandung Utara memerlukan pendekatan desain yang fokus pada konservasi
alam, sehingga dipilih konsep museum park, di mana pameran luar memanfaatkan lanskap yang ada.
Konsep ini memfokuskan museum seni rupa yang berintegrasi dengan alam dengan adanya sculpture
park. Lokasi tapak memiliki kondisi khusus, di mana batas selatan berbatasan langsung dengan Gardu
Listrik PLN Bandung Utara, sehingga memerlukan solusi agar museum tidak memiliki fokus keluar
tapak, terutama pada batas selatan. Museum ini dimiliki pihak swasta sehingga kegiatan museum
tidak terbatas untuk umum saja, melainkan terdapat kegiatan komersial dan privat. Bangunan terdiri
dari 5 lantai dan mengakomodasi ruang untuk kegiatan utama berupa ruang pameran, kegiatan
pendukung berupa ruang edukasi, kegiatan pelengkap berupa restoran, kegiatan manajemen
museum, dan kegiatan servis.